Probolinggo – Kehebohan mewarnai ajang Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) Kabupaten Probolinggo. Karya pemenang juara 1 dalam Lomba Kaligrafi Kontemporer diduga bukan karya orisinal, melainkan hasil plagiat dari pemenang lomba tingkat provinsi yang digelar sebelumnya.
Kasus ini terungkap setelah beberapa peserta dan pembina mengidentifikasi kesamaan mencolok antara karya juara 1 dengan karya milik MTsN 1 Lumajang yang menjadi pemenang PORSENI tingkat provinsi tahun 2023. Elemen desain, detail pola, dan perpaduan warna disebut-sebut hampir identik.
Seorang peserta yang tidak ingin disebutkan namanya menyatakan kekecewaannya. "Kami berharap lomba ini benar-benar menjadi ajang untuk menampilkan kreativitas, bukan meniru karya orang lain. Kasus ini mencederai semangat kompetisi," ujarnya.
Dewan juri segera merespons dugaan ini dan menjelaskan, "Yg dapat Juara 1, karya yang dihasilkan tidak 100% menjiplak dari karya orang lain (pada porseni 2023). Setelah diteliti Dewan Juri bersama pengurus KKMTs Kab, banyak ide dan kreasi-kreasi lain yang dimunculkan pada hasil karya yg dibuat oleh pemenang (Juara 1) (hal tsb dpt dilihat pd hasil karya)"
Sementara itu, panitia PORSENI tingkat Kabupaten Probolinggo akan menyelesaikan secara internal, termasuk melibatkan mekanisme deteksi plagiarisme yang lebih canggih.
Kasus ini menjadi peringatan penting bagi semua pihak untuk menjaga kejujuran dan integritas dalam berkarya, khususnya di ajang kompetisi seni. Penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung, dan publik menanti keputusan resmi dari dewan juri dan panitia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI