ADHD, tak banyak orang yang mengetahui bahwasannya ADHD ini dapat menggangu proses pembelajaran anak dalam menyerap pelajarannya, banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa anak yang selama ini kita anggap normal kaerena melihat anak itu sangat aktif, "namanya juga anak kecil" nyatanya anak tersebut pengidap ADHD ini.Â
Pengidap ADHD ini membutuhkan tindakan khusus untuk membimbingnya dalam pembelajaran agar si anak tak tertinggalan dalam perkembangan pembelajaran kognitifnya, tak hanya itu pengidap ADHD pada anak dapat mengganggu aktifitasnya juga jika dibiarkan hingga dewasa.
Maka dari itu kita harus mengenali terlebih dahulu apa sih ADHD itu? lalu bagaimana ciri-ciri pengidap ADHD? kenali pula penyebabnya dan tidak lupa dengan cara menangani ADHD disini saya sebagai penulis akan menjabarkan itu semua.
ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder ialah gangguan mental yang menyebabkan anak sulit memfokuskan perhatian, dan juga memiliki sikap impulsif dan hiperaktif, Kondisi ini dapat berdampak pada prestasi anak di sekolah.Â
Setiap anak mungkin mengalami banyak ciri-ciri ADHD. Namun, untuk mendapatkan diagnosis yang akurat, dokter anak harus mengevaluasi anak menggunakan beberapa kriteria. ADHD biasanya didiagnosis pada anak-anak usia 7 tahun atau remaja. Kalau ibu khawatir Si Kecil mengalami ADHD, berikut beberapa gejala yang bisa dikenali.Â
Gejala ADHD pada AnakÂ
Dilansir dari Healthline, ada beberapa ciri ADHD yang bisa kita kenali:
1. Asik dengan Dirinya Sendiri
Anak yang mengidap ADHD biasanya tidak mampu mengetahui kebutuhan dan keinginan orang lain. Ia cenderung lebih fokus dengan dirinya sendiri dan tidak memedulikan orang lain.
2. Suka Menginterupsi
Perilaku berfokus pada diri sendiri dapat mengakibatkam seorang anak dengan ADHD mengganggu orang lain saat mereka berbicara atau menyela apa yang sedang orang lain bicarakan.
3. Sulit Mengendalikan Emosi
Anak yang mengalami ADHD mungkin kesulitan mengontrol emosinya. Mereka bisa meluapkan emosinya di waktu yang tidak tepat.
4. Selalu Gelisah
Pada umumnya anak yang mengidap ADHD sering kali tidak dapat duduk diam. Ia mungkin mencoba untuk bangun dan berlari, gelisah, atau menggeliat di kursinya ketika dipaksa untuk duduk.
5. Tidak Mampu Menyelesaikan Tugas
Seorang anak yang mengalami ADHD sering menunjukkan minat pada berbagai hal berbeda, namun pada akhirnya mereka sulit atau tidak menyelesaikannya sama sekali. Contohnya, mereka bermain permainan menyusun atau melakukan pekerjaan rumah, sewaktu sedang mengerjakannya, Si anak dapat tiba-tiba beralih ke hal lainnya yang menarik minat mereka sebelum menyelesaikan tugas sebelumnya.
6. Kurang Fokus
Anak yang mengalami ADHD cenderung sulit fokus pada sesuatu, bahkan sewaktu ada seseorang yang sedang berbicara langsung kepada mereka. Si anak mungkin akan berkata bahwa ia mendengarkan perkataan ibu, akan tetapi ketika disuruh untuk mengulangi, anak itu tidak akan mampu mengulanginya.Â
7. Sering Melakukan Kesalahan
ADHD dapat membuat Si anak sulit mengikuti instruksi atau melaksanakan sebuah rencana pelaksanaan sebuah rencana. Hal ini selanjutnya dapat membuat anak menjadi ceroboh dan menyebabkan kesalahan.
8. Pelupa
Anak pengidap ADHD bisa jadi pelupa dalam aktivitas sehari-hari. Mereka mungkin lupa mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah dan sering kehilangan barang, seperti mainan.
Nah seperti itulah gejala atau ciri-ciri anak pengidap ADHD lalu apa saja faktor yang menyebabkan anak mengidap ADHD? berikut ini akan saya jabarkan penyebab ADHD menurut Halodoc.com,
Penyebab ADHD
Penyebab pasti ADHD belum diketahui dengan pasti hingga saat ini. akan tetapi, kondisi ini diduga dapat muncul karena ada ketidakseimbangan senyawa kimia (neurotransmitter) di dalam otak. Selain itu, ada beberapa faktor yang dicurigai berkaitan dengan kondisi ini, seperti:Â
1. Faktor genetik. Karena dapat diturunkan, risiko menderita ADHD meningkat jika terdapat anggota keluarga yang mengidap penyakit yang sama atau penyakit mental lainnya.
2. Faktor lingkungan. Diduga berhubungan dengan paparan timah yang banyak ditemukan dalam cat.
3. Kelahiran prematur, yaitu kelahiran sebelum usia kehamilan 37 minggu, atau bayi dengan berat badan lahir rendah.
4. Ibu yang menggunakan obat-obatan terlarang, mengonsumsi alkohol, atau merokok selama masa kehamilan.
5. Kerusakan atau cedera otak yang dapat terjadi selama masa kehamilan atau pada usia dini.
6. Ketidakseimbangan senyawa otak (neurotransmitter) dalam otak atau gangguan dalam kinerja otak.
Selanjutnya saya akan membahas tentang bagaimana cara menangani ADHD bagi anak-anak yang mengidapnya guna meringankan gejalanya dan dapat beraktifitad seperti anak pada umumnya. Dilansir pada laman halodoc.com pengidap ADHD dapat menemukan solusi untuk mengatasi gejala penyakitnya dengan cara:
1. Pelatihan interaksi sosial. Pelatihan ini bertujuan agar menolong pengidap dalam memahami perilaku sosial yang dapat diterima dalam masyarakat.
2. Selain pengidap, orang tua dan keluarga juga sebaiknya menjalani beberapa terapi supaya dapat beradaptasi dan menerima gejala pengidap ADHD.
3.Pelatihan untuk orang tua pengidap ADHD. Pelatihan ini bertujuan supaya orang tua lebih memahami perilaku pengidap dan memberikan bimbingan bagi orang tua untuk menjalani hidup dengan pengidap ADHD.
4. Terapi perilaku. Terapi ini supaya orang tua atau pengasuh dapat memiliki strategi untuk menolong pengidap dalam menjalani kehidupan sehari-hari atau mengatasi keadaan yang sulit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H