Assalamualaikum teman-teman semua,
Kali ini saya akan membahas tentang inflasi dalam ekonomi Islam
Saat ini Inflasi yang sudah terjadi di negara Indonesia sedang menjadi perbincangan hangat apalagi kemungkinan akan terjadi resesi ekonomi pada tahun 2023, kini dunia harus menghadapi inflasi atau kenaikan harga. Tentunya inflasi atau kenaikan harga ini akan berdampak buruk bagi semua negara termasuk Indonesia. Sebelum membahas lebih jauh, sebenarnya apa itu inflasi?
Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Inflasi memiliki dampak yang besar terhadap kehidupan makro ekonomi, pertumbuhan ekonomi, tingkat bunga dan distribusi pendapatan negara.
Inflasi yang tinggi bisa menyebabkan pendapatan riil masyarakat terus tergerus, karena harga barang yang semakin mahal, sehingga standar hidup juga akan semakin turun, bahkan situasi ini akan membuat masyarakat yang sudah tergolong miskin, akan menjadi semakin miskin.
Penyebab terjadinya Inflasi dalam Ekonomi Islam?
1. Inflasi yang terjadi secara alami
Dimana manusia tidak mampu untuk mencegahnya. Inflasi ini terjadi karena turunnya penawaran agregat atau naiknya permintaan agregat. contohnya seperti ketika terjadi bencana alam banjir, kita tidak akan bisa untuk mencegah bencana tersebut karena itu adalah kehendak Allah SWT. Bencana alam banjir tersebut kemudian akan menyebabkan para petani mengalami gagal panen sehingga bahan pokok makanan seperti beras persediaannya akan menurun dan bisa kemudian akan menyebabkan kelangkaan. Karena beras adalah makanan pokok bagi masyarakat, banyak sekali permintaan terhadap beras. Dengan kelangkaan terhadap beras, akan menyebabkan harga beras tersebut menjadi mahal sehingga mengakibatkan Inflasi.
Inflasi yang terjadi secara alami ini merupakan gangguan terhadap jumlah barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu kegiatan ekonomi. Jika jumlah barang yang diproduksi menurun sedangkan jumlah uang yang beredar tinggi maka harga akan naik.
Juga disebabkan karena ekspor meningkat, sedangkan impor menurun.
2. Inflasi yang disebabkan karena kesalahan dari manusia
- Korupsi dan buruknya administrasi
- Pajak yang tinggi
- Percetakan uang yang berlebihan
- Harga barang impor mengalami kenaikan
- Bertambahnya jumlah penawaran
- Kacaunya sistem ekonomi dan politik
Selain bertambahnya jumlah uang yang beredar, bertambahnya jumlah permintaan juga disebabkan oleh expected inflation. Jika masyarakat meyakini bahwa Inflasi pada tahun ini tinggi, maka masyarakat akan membelanjakan uangnya sekarang dan membeli serta menyimpan barang terutama barang yang bisa melindungi kekayaan Inflasi seperti emas dan properti. Sehingga akan menyebabkan Inflasi.
Inflasi juga dapat disebabkan oleh masyarakat yang hedonisme dan ingin hidup diluar batas kemampuannya. Terbatasnya kekayaan yang dimiliki menyebabkan masyarakat menggunakan kartu kredit untuk berbelanja. Penggunaan kartu kredit untuk konsumsi merupakan upaya belanja dengan menggunakan kekayaan yang diharapkan akan diterima pada masa yang akan datang. Ini akan mengakibatkan jumlah uang yang beredar menjadi meningkat dan melebihi pendapatan masyarakat dan akhirnya terjadilah Inflasi.
Bagaimana cara mengatasi inflasi dalam pandangan Islam?
1. Inflasi dalam Islam
Pada dasarnya didalam islam tidak dikenal dengan Inflasi, karena mata uang yang digunakan adalah dinar dan dirham yang memiliki nilai yang stabil dan dibenarkan oleh islam. Kondisi defisit pernah terjadi di zaman Rasulullah dan hanya terjadi sekali, yaitu sebelum Perang Hunian. Inflasi dibagi kedalam dua macam, yaitu Inflasi akibat berkurangnya persediaan barang dan Inflasi akibat kesalahan manusia. Di zaman Rasulullah Inflasi terjadi akibat berkurangnya persediaan barang karena kekeringan dan peperangan.Â
Inflasi yang disebabkan oleh kesalahan manusia terdapat tiga macam, yaitu korupsi, administrasi yang buruk dan pajak yang berlebihan, dan juga pencetakan uang yang banyak.
2. Pencetakan uang harus dicetak dalam jumlah yang rendah
Uang sebaiknya dicetak pada tingkat minimal yang dibutuhkan untuk bertransaksi dan mempunyai pecahan nilai nominal yang kecil
3. Menerapkan strategi pajak terhadap dana menganggur
Ini merupakan Instrumen kebijakan Moneter Islam yang dilakukan Bank Indonesia, yaitu Giro Wajib Minimum (GWM) pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI berdasarkan presentase tertentu dari dana pihak ketiga. Dana pihak ketiga adalah berbentuk giro wadiah, tabungan mudharabah, deposito investasi mudharabah, sertifikat investasi mudharabah antarbank syariah (Sertifikat IMA), dan Sertifikat Wadi'ah Bank Indonesia (SWBI)
4. Menerapkan kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal diterapkan di Baitul Mal memberikan dampak positif pada investasi, penawaran agregat, dan memberikan dampak pada tingkat Inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Misalnya adalah sangat jarang sekali terjadi defisit pada APBN. Ini karena pengeluaran hanya boleh dilakukan jika ada penerimaan. Besarnya pajak ditentukan oleh produktivitas lahan bukan pada zona dan perhitungan zakat perdagangan berdasarkan besarnya keuntungan bukan pada harga jual. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H