Mohon tunggu...
Humaniora

Pemimpin Berempati

29 Maret 2016   15:14 Diperbarui: 29 Maret 2016   15:27 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi pemimpin sebuah organisasi memang tidak, apalagi organisasi sebesar partai politik. Amanah yang diemban pun makin besar karena menyangkut harapan dan aspirasi rakyat. “Setiap manusia diamanahi menjadi seorang pemimpin dan amanah ini suatu saat pasti akan dimintai pertanggungjawabannya”

[caption caption="sumber foto : Akun Facebook Hary Tanoe"][/caption]

Pemimpin, ketika mendengar kata tersebut mungkin yang terlintas dalam pikiran kita adalah seorang pemimpin negara, pemimpin organisasi, pemimpin lembaga, dan lainnya. Kemudian yang menjadi sebuah pertanyaan adalah sosok pemimpin seperti apakah yang sebenarnya dibutuhkan untuk dapat memimpin sebuah organisasi atau dalam lingkup yang lebih luas seperti sebuah negara?

Menjadi seorang pemimpin merupakan sebuah amanah besar yang harus dilaksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab sebab kelak segala sesuatu yang dilakukan oleh seorang pemimpin, mulai dari hal yang paling kecil sampai hal yang paling besar.

Sesungguhnya setiap manusia diamanahkan oleh Tuhan untuk menjadi seorang pemimpin. Ya, setiap manusia adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Oleh karena itu, sebagai seorang pemimpin kita harus mampu mengorganisir diri dengan semaksimal mungkin, mulai dari manajemen waktu yang baik, mengontrol diri dalam berbicara, bersikap, dan berperilaku, sampai dalam hal menjaga kesehatan dengan mengatur pola makan dan istirahat. Jika kita telah mampu menjadi pemimpin yang baik untuk diri kita sendiri barulah kita kembangkan potensi kepemimpinan ini dalam ranah yang lebih luas seperti organisasi atau lembaga.

Namun menurut saya, menjadi seorang pemimpin harus memiliki rasa empati yang besar. Terutama pada masyarakat dan bawahannya. Hari ini saya melihat akun media sosial seorang tokoh masyarakat yang juga pimpinan Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo. Dalam postingannya, pria yang akrab disapa HT itu sedang menjenguk Ketua Garda Rajawali Perindo (Grind) Kuntum Khoiru yang mengalami kecelakaan beberapa hari lalu. Padahal, menurut teman saya yang juga orang Perindo, HT hari harus ke Lampung untuk meresmikan DPW Perindo disana.

[caption caption="Sumber foto : Facebook Hary Tanoesoedibjo"]

[/caption]

[caption caption="sumber foto : Akun Facebook Hary Tanoe"]

[/caption]

Seperti yang saya ungkapkan di atas, untuk menjadi seorang pemimpin harus memiliki rasa empati yang besar kepada siapapun. HT di tengah kesibukan agenda partainya masih menyempatkan diri menjenguk bawahan yang dianggap sebagai teman seperjuangannya sendiri. Dari foto-foto tersebut kita bisa lihat tidak ada batasan antara HT dan Kuntum yang masih mendapatkan perawatan di tempat tidur RS Mayapada.

CEO MNC Group ini juga hampir setiap hari mengunjungi rakyat kecil dan mendengar keluhan mereka. Tidak hanya mendengar, HT juga segera mencarikan solusi bagi orang tersebut. Misalkan, di Jawa Timur, HT memberikan bantuan 31 gerobak untuk rakyat kecil agar mereka bisa membuka usaha dan mendapat pemasukan untuk hidup sehari-hari. Tidak hanya itu, HT juga melatih mereka untuk bisa menjadi wirausaha handal seperti dirinya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun