Mohon tunggu...
Muhammad Fuady, S. Farm., Apt.
Muhammad Fuady, S. Farm., Apt. Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sebagai Founder & CEO of mbojosouvenir.net Store and production konveksi, Designer, Freelancer, writer, reader. Saya juga mendapat kepercayaan sebagai Consultant di bisnisUKM.com dan beberapa media sharing bisnis lainnya. Saya lulusan Farmasi UII dan Apoteker UII Yogyakarta, asli Bima NTB dan Sekarang tinggal di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Cara Mengembalikan Kepercayaan Konsumen

11 Februari 2015   21:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:24 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara Mengembalikan Kepercayaan Konsumen


kepercayaan konsumen

Banyak hal yang dilewati selama menjalankan bisnis, menjaga konsistensi dalam menjalankan bisnis memanglah tidak mudah. Namun, bukan berarti kita harus lari dari semangat yang sudah kita tanamkan sampai dengan saat ini. Tentu ada saja hal-hal yang diluar dari dugaan kita, salahsatunya adalah ketika konsumen mulai “lari” meninggalkan jasa atau melupakan produk yang kita miliki. Saran saya, jangan patah semangat. Kadang kondisi seperti itu membuat otak kita semakin aktif berfikir untuk mencari solusi seperti apa kita menanggapinya. Konsumen sangat gampang datang dan tak menutup kemungkinan dapat pergi, apalagi bisnis yang kita jalankan 80% via online, kita harus lebih jeli memahami apa yang diinginkan konsumen. Dibawah ini, saya akan menjelaskan kepada Semua rekan bisnis tentang Cara Mengembalikan Kepercayaan Konsumen



  1. Bertanya kepada konsumen secara santun

Tentu, ketika seseorang pergi pasti ada alasan, bisa dikarenakan kekeliruan kita dalam melayani, atau mungkin konsumen sangat jeli membandingkan harga antara satu toko dengan toko lainnya. Jangan pernah berdebat dengan konsumen, sebaiknya bertanya secara santun kepada konsumen tentang mengapa mereka meninggalkan produk kita, itu bisa menjadi bahan untuk introspeksi terhadap barang ataupun jasa yang kita miliki. Jika sudah cukup banyak alasan yang disampaikan konsumen, ini sangat penting untuk evaluasi kita untuk kedepannya, dan jelaskan kepada konsumen tentang hal tersebut. Pengalaman saya menjalankan bisnis mbojosouvenir.net, saya selalu mengajak konsumen yang “pergi” untuk berdiskusi dan saya selalu minta kritik dan saran, justru saya tidak meminta pujian.



  1. Minta bantuan Tester menggunakan produk kita

Solusi lain untuk menguatkan bisnis yang kita jalani adalah, pentingnya adanya tester untuk menggunakan produk kita, minta tester untuk mengisi form khusus yang kita buat agar mereka isi sesuai dengan apa yang mereka rasakan terhadap jasa dan produk kita. Jika sudah ada catatan dari form kuisioner tersebut, maka kita akan sangat mudah untuk melakukan evaluasi, tak menutup kemungkinan setelah kita sudah mengevaluasi, kita tawarkan kembali kepada konsumen yang pernah kecewa dengan produk yang kita sajikan.



  1. Pelajari konsumen akan kemana

Ketika konsumen sudah cukup kecewa dengan produk yang kita sajikan, pelajarilah apa yang dilakukan berikutnya, jika memang konsumen tersebut ke competitor, maka taka da salahnya kita check produk yang dimiliki competitor, lakukan catatan untuk menguatkan bisnis yang kita jalani. Pelajari kekuatan dan jangan ragu untuk menawarkan kembali produk kita atau mungkin promosi khusus untuk konsumen yang kecewa tersebut.



  1. Pentingnya Kolom atau Fasilitas Kritik dan Saran

Mungkin dahulu sangat malu ketika bisnis kita dikritik, tapi di era modern seperti saat ini, kritik itu sah sah saja, itu sangat bermanfaat untuk jangka panjang, jangan malu ketika bisnis atau produk kita di complain oleh konsumen. Yang dibutuhkan sekarang adalah kita harus lebih berinisiatif untuk terus mengembangkan dan perbaikan.

Kurang lebih, itu tips dari saya tentang Cara Mengembalikan Kepercayaan Konsumen, tetaplah yakin dan jangan down ketika mendapat kritikan dari konsumen.

Salam sukses dari saya :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun