Mohon tunggu...
Muhammad Fuady, S. Farm., Apt.
Muhammad Fuady, S. Farm., Apt. Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sebagai Founder & CEO of mbojosouvenir.net Store and production konveksi, Designer, Freelancer, writer, reader. Saya juga mendapat kepercayaan sebagai Consultant di bisnisUKM.com dan beberapa media sharing bisnis lainnya. Saya lulusan Farmasi UII dan Apoteker UII Yogyakarta, asli Bima NTB dan Sekarang tinggal di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Cara Mendapatkan Kesan Pertama yang Baik Dari Konsumen

23 Februari 2015   08:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:41 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="http://emzatravelservices.com.ve/idea-mobile-loan/"][/caption]

Hampir semua manusia ini ingin mendapatkan kesan baik dimata orang lain. Dan itu juga berlaku dalam dunia bisnis. Membuat konsumen menjadi “suka” dengan kita tentu diidamkan oleh semua pelaku bisnis. Mendapatkan kesan pertama dari konsumen tentu akan berkaitan jangka panjang ketika terjadi negosiasi, product knowledge dan tentu ketika kita ingin melakukan kerja sama jangka panjang. Dalam menjalani bisnis mbojosouvenir.net saya selalu membuat konsumen saya nyaman dan itu membutuhkan latihan khusus agar tidak terlihat kaku atau mengada-ngada. Berikut ini, saya akan memaparkan tentang, bagaimana sih Cara mendapatkan kesan pertama yang baik di mata konsumen, selamat membaca.

Bertemu dengan pakaian rapi dan wangi

Pada dasarnya semua manusia suka dengan keindahan, kerapian dan tentu suasana yang nyaman. Ketika bertemu dengan konsumen, usahakan untuk tetap berpenampilan rapi, jangan pernah untuk tampil apa adanya. Karena kesan pertama bisnis kita dilihat dari bagaimana cara kita berpakaian. Tak perlu mewah, setidaknya rapi saja sudah sangat mewakili.

Senyum dan kontak mata

Jika ingin diingat oleh konsumen kita, selalulah memberi senyuman setiap bertemu pertama kali, cobalah untuk senyum didepan cermin, berilah senyuman terbaik dan usahakan untuk tetap kontak mata, walau sesekali ada gerakan tangan ketika menjelaskan sesuatu.

Jangan monoton, sesekali bahas diluar topic

Sebagai pemilik bisnis, kita harus smart, mengetahui topic-topik hangat sangatlah penting. Konsumen sangat suka ketika kita menceritakan hal baru yang mungkin mereka belum tahu. Pun ketika mereka sudah tahu, nanti akan timbul komunikasi yang aktif. Ini penting, karena setiap manusia pasti berinteraksi, dan dalam bisnis juga ini berlaku untuk komunikasi aktif tersebut. Jangan monoton, sesekali bahas sesuatu diluar dari topic pembahasan (baca: diluar bisnis).

Perhatikan gerakan dan ekspresi konsumen

Terkadang kita menghadapi konsumen yang cemberut, pasif dan maunya to the point, sebenarnya ada teknik tentang bagaimana membuat mereka menjadi “cair” dan bisa antusias dengan kita, yaitu dengan cara “mirroring” yaitu kita mengikuti gerakan mereka perlahan tapi tidak mencolok, kita harus paham ekspresi mereka, ketika mereka sudah menunjukan ekspresi menarik, cobalah untuk mengatur strategi untuk banyak bertanya tentang aktifitas kesehariannya atau tentang daerahnya, ini akan membantu mencairkan suasana.

Sesekali isi sesuatu yang humor

Dalam menjalankan bisnis mbojosouvenir.net, saya selalu aktif mengajak konsumen saya untuk ngobrol seperti layaknya teman sendiri, mereka sangat suka diajak ngobrol. Tapi hati-hati, boleh kita untuk mengajak ngobrol hanya sesuaikan dengan waktu. Tetap perhatikan etika dalam berkomunikasi.

Jangan mendominasi

Komunikasi yang “sehat” itu terjadi jika ada feedback saat komunikasi terjadi. Usahakan untuk tetap mau mendengar ketika konsumen sudah menunjukan antusias berbicara atau menjelaskan sesuatu. Jangan pernah langsung memotong. Berilah sedikit anggukan kepala atau senyuman menandakan kita antusias.

Sesekali berikan konsumen hadiah atau sureprize

Memang iya, membutuhkan biaya lagi. Tapi untuk jangka panjang ini berpengaruh terhadap loyalnya seorang konsumen kepada kita. Sesekali berikan konsumen hadiah walau dia tidak menggunakan produk kita pada akhirnya.

Terima kasih sudah membaca tips dari saya, semoga bermanfaat yah. Salam sukses

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun