Dengan setiap helaan napas, saya mengucapkan terimakasih pada diri saya sendiri. Bukan hanya kata-kata, tetapi sebuah ungkapan rasa syukur pada setiap petualangan dan keberanian yang membentuk jiwa saya. Terimakasih pada diri sendiri adalah upacara penghormatan pada perjalanan panjang ini, sebuah perjalanan yang masih terus berkembang dan menyimpan babak baru yang menantang.
Ketika saya memasuki dunia perkuliahan, dengan bekal buku dan mimpi, saya tidak pernah melupakan betapa pentingnya terimakasih pada kedua orang tua yang senantiasa memberikan dukungan tak terbatas. Periode ini bukan hanya soal pengembangan akademis, tetapi juga perjalanan penemuan diri dan pertumbuhan pribadi yang membutuhkan pondasi kuat dari keluarga.
Dalam setiap ujian dan tugas kuliah yang menantang, terimakasih pada diri saya sendiri menjadi dialog batin yang tak terpisahkan dari rasa syukur pada kedua orang tua. Meskipun jarak memisahkan kami, doa dan semangat mereka senantiasa hadir sebagai pembimbing setiap langkah. Terimakasih pada diri sendiri adalah cara saya mengakui bahwa, di tengah tugas akademis yang menuntut, ada kekuatan dari luar yang terus memberikan dukungan moral dan doa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H