Mohon tunggu...
M. Firnas Hibatulloh
M. Firnas Hibatulloh Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Sedang berusaha menata hati dan menjernihkan pikiran dalam kerangka berdinamika memahami serta menjalani takdir Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ramadan dalam Kerinduan

25 April 2020   21:24 Diperbarui: 13 Februari 2021   20:52 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menjelang senja pertama di bulan mulia
Biasanya kita akan mengunjungi tanah-tanah keluarga
Tetapi sudah bertahun ini
Engkau biarkan aku berkunjung sendiri
Dalam kenyataan yang tak bisa bertutur
Aku harus berkenan menjadikan diriku sebagai tamumu

Setelah itu biasanya kita akan pulang bersama-sama
Bersiap untuk tarawih berjamaah
Engkau bertakbir sedang aku berpujian
Tetapi sudah bertahun ini
Akulah yang harus menggantikanmu bertakbir
Karena ibu enggan menunda mendoakan engkau yang begitu ia cintai

Kemudian tibalah saat dini hari
Dimana engkau biasanya akan membangunkan aku, kakak, dan adik-adik
Mengajak bersiap untuk berperang melawan nafsu setidaknya untuk satu hari ini
Tetapi semenjak senja terakhir bulan kesembilan
Hanya Ibu yang datang dalam kesendiriannya
Mengumbar senyum agar kami tetap kuat berpuasa

Aku selalu menantikan  senja di bulan mulia
Semua hidangan akan tersaji di meja
Mulai dari yang manis sampai yang seadanya
Itulah tanda bahwa dahaga akan lekas mereda
Tetapi senja tak pernah benar-benar indah seperti sedia kala
Saat engkau dan kami masih menjelma sebagai kita

Lantas jika kesempatan itu masih tersisa
Izinkan aku untuk mengajukan sebuah pertanyaan
Di celah-celah langit  yang tak mampu kugapai
Di bawah kasih sayang ilahi yang menyelimuti
Adakah engkau juga senantiasa merindu
untuk melewati ramadan bersama seperti dahulu?

Puri, 25/04/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun