Bagaimana Hubungan Teori Kultivasi dengan Tayangan - Tayangan Televisi ?
Teori kultivasi ini memiliki efek untuk menumbuhkan persepsi atau keyakinan dari tayangan yang dikonsumsi. Dimana hal tersebut dapat dilihat contohnya dari penayangan adegan kekerasan atau sadisme melalui televisi, baik itu konten penayangan dalam berupa informasi berita rekontruksi, film action atau sinetron, bahkan kartun sekalipun bisa mengandung unsur kekerasan. Selain itu juga, tayangan televisi berita yang sekarang sedang ramai tentang pemilihan capres dan cawapres dapat mempengaruhi masyarakat sehingga menimbulkan konflik karena perbeda pendapat atau persepsi dari berbagai pihak dengan tujuan menjatuhkan pasangan calon lawannya yang mereka anggap sebagai pemimpin yang layak. Dengan seringnya masyarakat mengonsumsi tayangan - tayangan tersebut, maka semakin besar efek yang ditimbulkan sampai tanpa disadari membuat masyarakat melakukan tindakan - tindakan yang mereka konsumsi itu. Bayangkan saja, jika sampai anak - anak yang mengonsumsi tayangan yang sepatutnya tidak mereka lihat? Mau seperti apa nantinya? Bukanlah hal tersebut sangat berbahaya. Bukan hanya dari film - film atau sinetron tapi juga kartun - kartun sudah banyak terindikasi mengandung bahaya, entah itu mengenai kekerasan atau LGBT.
Solusi Dalam Menghadapi Efek Teori Kultivasi Pada Tayangan Televisi
Cara mengatasi serta menghadapi efek teori kultivasi pada tayangan televisi menurut saya bisa dengan meningkatkan literasi media, yaitu kemampuan masyarakat dalam mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan media atau para pemegang program televisi, mengembangkan program televisi yang bertanggung jawab, yaitu media atau konten yang menyajikan informasi yang akurat, seimbang, dan bermanfaat bagi masyarakat tanpa mengandung atau mempublikasikan hal - hal yang mengandung unsur kekerasan maupun ujaran kebencian, lalu pihak keluarga dan dari KPI sendiri bisa menanggulangi kasus ini dengan cara lebih memfilter lagi apa yang akan di tayangkan di televisi atau untuk di konsumsi publik.
Dengan demikian, efek teori kultivasi itu sederhananya sama dengan efek media massa khususnya dalam program tayangan televisi. Dimana dapat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat luas, sehingga bagi para penyiar atau pemilik lembaga penayangan televisi harus lebih memperhatikan isi konten serta kualitas tayangan, apakah itu layak atau tidak untuk dipublikasikan. Kemudian dari kita sendiri sebagai masyarakat yang mengkonsumsi atau penonton harus lebih bijak dan waspada, terlebih lagi bagi anak - anak dibawah umur diperlukannya pendampingan.
Sumber :
https://bidikutama.com/sudah-tahukah/cerdas-menyikapi-media-massa/
https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/04/170000669/teori-kultivasi--pengertian-dan-asumsi
https://ejournal.iaiskjmalang.ac.id/index.php/ittishol/article/download/114/94
https://zikafrihadi.blogspot.com/2012/03/teori-komunikasi-cultivation-theory.html?m=1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H