Mohon tunggu...
Muhammad FikriHafizh
Muhammad FikriHafizh Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahayanya Perundungan di Dunia Maya

7 Juli 2023   23:43 Diperbarui: 7 Juli 2023   23:48 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era modern, di tengah berkembang pesatnya teknologi. Masih ada orang yang menyalahgunakan nya untuk melakukan tindakan kekerasan, walaupun tidak bersama secara fisik. 

Hal ini disebut dengan Cyberbullying Cyberbullying (perundungan dunia maya) ialah bullying/perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Hal ini dapat terjadi di media sosial, platform chatting, platform bermain game, dan ponsel. 

Di era digital, kekerasan pada anak juga banyak terjadi di ruang online. Indonesia termasuk dalam 10 negara teratas dengan kasus kekerasan seksual anak online tertinggi sejak 2005. Menurut Jejak pendapat U-Report 2019 terhadap 2.777 anak muda Indonesia usia 14-24 tahun, menemukan 45% mengalami Cyberbullying jumlah anak laki-laki sedikit lebih tinggi dari anak perempuan masing-masing sebesar 49% dan 41%. Lalu 3 dari 10 anak mengalami eksploitasi dan kekerasan seksual online.

Cyberbullying juga memiliki banyak bentuk-bentuk yang bisa saja terjadi. Contohnya:

1.   Berkata kasar, menghina, mencaci maki dalam kolom komentar.

2.  Meniru atau memalsukan akun dengan menggunakan foto atau biodata orang lain.

3.  Mengancam atau bahkan menyerang seseorang menggunakan akun palsu.

4.  Memposting foto/video yang bersifat akan mempermalukan atau menyakitkan seseorang.

5.  Mengirimkan pesan jahat kepada seseorang melalui media sosial.

6.  Menyebarkan kebohongan tentang seseorang.

Dan masih banyak lagi yang lainnya, Cyberbullying sangat berbahaya dan berdampak bagi korbannya.

Perundungan memberikan dampak bagi korbannya yang bisa mengakibatkan kerugian psikologis yang membuat korban hidup dalam kecemasan, ketakutan bahkan depresi. Antara lain dampak yang dapat diderita oleh korban adalah:

1. Depresi

2. Kehilangan rasa percaya diri

3. Rasa ketakutan berlebihan 

4. Putus asa

5. Mengurung diri dari kegiatan sosial

Dan masih banyak lagi dampak bagi korbannya. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita menyadari bahwa betapa bahayanya akibat perundungan.

Seorang siswa yang bernama Ardi Saputra(15). Seorang korban perundungan, saat diwawancarai menjawab "Perundungan sangat berdampak pada psikologis kami, kami menderita kecemasan berlebih, ketakutan dan kehilangan percaya diri" tuturnya saat diwawancarai, "kita seharusnya bisa menyikapi dan mengatasi perundungan, tentu nya dengan kerjasama" ujar narasumber.

Perundungan di dunia maya ini dapat disikapi dengan cara-cara sebagai berikut:

1. Dokumentasikan hal-hal yang terjadi pada diri kita.

2. Dokumentasikan hal yang dilakukan pelaku pada diri kita, hasil dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk membantu proses pelaporan dan pengusutan oleh pihak berwenang.

3. Hubungi bantuan.

4. Carilah bantuan individu, lembaga, atau institusi terpercaya dan terdekat.

5. Laporkan lalu blokir.

Di ranah online seperti media sosial, kita dapat melaporkan dan memblokir pelaku atau akun yang mencurigakan yang membuat diri kita tidak nyaman atau bahkan mengintimidasi.

Oleh karena itu sudah seharusnya kita menyikapi dan mencegahnya dengan serius.

Selain menyikapi perundungan di dunia maya kita juga dapat terlebih dahulu untuk mencegahnya, yaitu antara lain: 

1. Buatlah password yang kuat dan nyalakan verifikasi untuk keamanan.

2. Jaga kerahasiaan password atau pin.

3. Jangan membagikan informasi pribadi yang menyangkut keamanan di online seperti media sosial.

4. Selalu mengecek keamanan dan mengatur ulang pengaturan privasi.

  Kesimpulan yang dapat diambil adalah, untuk mencegah dan menyikapi perundungan di dunia maya atau cyberbullying diperlukan kesadaran dari hati nurani masing-masing serta bekerjasama untuk berupaya mencegah terjadinya perundungan dalam dunia maya. Apapun peran kita, tujuannya tetap satu, yaitu hadir sebagai solusi untuk bersama-sama membangun perubahan sosial yang berkelanjutan suai dengan masyarakat butuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun