Mohon tunggu...
Muhammad FazaPinaringgi
Muhammad FazaPinaringgi Mohon Tunggu... Editor - lah

lah

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Resensi Film "Soul" 2020

3 Maret 2021   22:48 Diperbarui: 3 Maret 2021   23:37 2222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film Soul juga memiliki animasi yang tidak perlu diragukan lagi. Soalnya, Soul digarap oleh Disney dan Pixar yang telah beberapa kali bekerja sama memproduksi film animasi berkualitas yang enggak jarang meraih penghargaan bergengsi. Mengingat sosok Joe Gardner dalam film ini dikisahkan ingin menjadi musisi jaz, tentunya enggak heran kalau genre musik tersebut juga menjadi tema utama dari scoring Soul. Hampir dalam setiap adegannya, kalian akan disuguhkan dengan alunan musik khas genre jaz, lengkap dengan piano dan juga saksofon. Namun, ritme dari setiap musik jaz yang hadir tersebut juga disesuaikan dengan suasana dari adegannya.

Seperti film animasi Disney dan Pixar pada umumnya, Soul juga memiliki sejumlah momen komedi yang mampu mengocok perut penonton. Hal ini umumnya terjadi berkat tingkah konyol 22 yang digambarkan sebagai karakter ceria. Selain itu, munculnya sekuens dari sejumlah mentor 22 terdahulu yang 'tersiksa' untuk mencarikan makna hidup dari sang jiwa baru tersebut juga cukup menghibur meski hanya muncul sesaat.

Meski begitu, kita enggak cuma disajikan dengan adegan komedi saja pada film ini, tetapi juga sejumlah momen dengan nilai moral bagi penontonnya. Mengingat konsep utamanya adalah perjalanan spiritual, tentunya enggak heran kalau di dalamnya kita akan disajikan dengan berbagai pelajaran hidup.

Menurut saya, film ini layak ditonton bagi mereka yang bingung akan tujuan hidup atau mereka yang mengalami quarter life crisis. Soul akan membuka pikiran mereka dengan cara sederhana dan tidak sok bijak. Tujuan hidup sendiri merupakan hal yang sangat filosofis dan tidak mudah dipahami meski terlihat sepele. Bahkan banyak pula orang paruh baya, seperti Joe, yang sebenarnya belum memahami tujuan hidup.

Bila diperhatikan lebih dalam, film yang membahas tujuan hidup ini terlalu berat untuk dipahami anak kecil. Mengingat tujuan film utama film ini anak-anak, namun setidaknya anak-anak akan menikmati animasi yang sangat berkualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun