Mohon tunggu...
Muhammad FazaPinaringgi
Muhammad FazaPinaringgi Mohon Tunggu... Editor - lah

lah

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Resensi Film "Underwater"

20 April 2020   17:38 Diperbarui: 20 April 2020   17:36 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar film Underwater (Sumber : biem.co)

Judul : Underwater (2020)

Sutradara : William Eubank

Penulis : Brian Duffield, Adam Cozad

Produser : Tonia Davis, Jenno Topping, Peter Chernin

Produksi : 20th Century Fox, Chernin Entertainment

Pemain :  Kristen Stewart sebagai Norah Price, Vincent Cassel sebagai Captain, Jessica Henwick sebagai Emily, John Gallagher Jr. sebagai Liam Smith , Mamoudou Athie sebagai Rodrigo Nagenda, T.J. Miller sebagai Paul, Gunner Wright sebagai Lee

Durasi : 95 menit

Rilis : 8 Januari 2020 (Indonesia) , 10 Januari 2020 (Amerika Serikat )

Negara : Inggris

Genre : Horror/sci-fi

Sinopsis :

Film Underwater menceritakan mengenai penelitian mengenai potensi di bawah laut yang dilakukan oleh sekelompok peneliti, Norah Pirce (Kristen Stewart), Emily (Jessica Henwick) hingga Captain (Vincent Cassel), mereka harus bertahan hidup 11 kilometer di bawah permukaan laut setelah terjadi bencana gempa bumi. 

Penelitian itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat menjangkau kedalaman perut bumi di dalam perairan. Namun, di tengah-tengah penelitian itu muncul sebuah peristiwa alam yang membuat laboratorium dan kendaraan mereka rusak. Sehingga, satu-satunya cara untuk tetap berada kembali di permukaan adalah dengan berjalan. 

Rintangan demi rintangan mereka hadapi. Salah satunya, harus berjalan menyusuri dasar laut untuk menuju tempat yang lebih aman dan dapat menghubungi bala bantuan.

 Akan tetapi, perjalanan itu tidak begitu saja dapat ditempuh dengan mudah. Berbekal perlengkapan yang mereka miliki, para peneliti ini kemudian menelusuri dasar laut.Ada sesuatu yang mengikuti mereka dari di belakang dan siap untuk menyerang kapan saja. Ketika Norah dan lainnya menemukan diri mereka diburu. 

Namun, dari sinilah mereka menemukan potensi yang mengejutkan. Bukan potensi yang dianggap biasa, karena mereka juga harus berhadapan dengan misteri yang selama ini tersimpan di dalam bumi untuk dapat mengungkap potensi tersebut.

"Film ini banyak memberikan cerita yang sengaja dipelintir, diputar dan dipenuhi dengan kejutan di setiap alur ceritanya, sehingga memiliki kesan yang menarik dan susah ditebak di luar dugaan para penonton," kata William Eubank, selaku sang sutradara. 

Dia menambahkan, "Karena sangat penting bagi kami untuk membuat para pendengar dan para penonton menebak alur cerita dan menambah ketegangan mereka saat ceritanya berkembang."

Kelebihan : Film langsung menghentak sejak menit-menit awal melalui suguhan sekuen aksinya yang mendebarkan . Cara film merangkai ketegangan di babak awal sudah memukau saya berkat penggunaan teknik kameranya yang bergerak dinamis. 

Permainan angle kameranya bergerak lincah bahkan ketika film bermain-main di set lokasi yang sempit. Underwater juga unggul dalam aspek visualnya. 

Teknologi CGI-nya mampu dimaksimalkan untuk menciptakan dunia bawah laut yang gelap dan menakutkan. Segala reruntuhan bangunan yang berjatuhan ke dasar laut berhasil ditampilkan dengan sangat meyakinkan. 

Perpaduan kegelapan di dasar laut dan pencahayaan yang hanya bersumber dari senter serta berbagai reruntuhan bangunan sukses meningkatkan intensitas ketegangan yang memunculkan rasa was-was.

Stewart sang pemeran utama menjadi daya tarik terbesar di Underwater dan dialah satu-satunya yang paling bersinar di sini. Kualitas aktingnya mampu menyelamatkan Underwater dari terperosok lebih dalam akibat minimnya eksplorasi cerita.

Visibilitas yang terbatas dikombinasikan dengan debu pasir di dasar laut sangat ampuh dalam menciptakan atmosfer yang thrilling. Bahkan, tingkat ketegangan dari jarak pandang yang terbatas semakin meninggi ketika kamera mengambil shot dari dalam helm. 

Teknik tersebut terbukti ampuh membuat saya ikut merasakan keterbatasan jarak pandang yang dialami tokoh-tokohnya. Meskipun teknik tersebut sudah cukup sering digunakan namun Underwater mampu memaksimalkan penggunaan teknik tadi dengan timing yang pas. 

Kualitas CGI-nya juga memberikan peran yang cukup besar bagi 'sesuatu' untuk menghadirkan teror demi teror yang muncul sekelebat. Cukup efektif membangun ketegangan.

Kekurangan : Segala ketegangan yang hadir tidak diimbangi dengan kualitas penceritaannya yang dangkal. Tidak ada kedalaman cerita di sini. Film hanya fokus pada menghadirkan ketegangan demi ketegangan namun cuek dengan aspek narasinya. 

Semakin jauh durasi berjalan, atmosfer ketegangan malah semakin memudar. Intensitas ketegangan yang sempat bergelora kembali selepas pertengahan durasi yang cukup membosankan.

Kekurangan pada aspek cerita semakin diperparah dengan jajaran pemainnya yang tidak dibekali karakterisasi menarik. Untungnya, masih ada Kristen Stewart yang tampil maksimal. 

Tipikal tokoh-tokoh di film sejenis. Ada yang optimis, pendiam, penakut dan pastinya akan selalu ada karakter menyebalkan yang hobi melawak tanpa pernah paham situasi dan kondisi. Mereka dihadirkan hanya sebatas sebagai korban saja tanpa ada sumbang apapun untuk keseluruhan ceritanya.

Pandangan/saran :

Pandangan/saran : Film Underwater merupakan salah satu film yang cukup mengecewakan yang pernah saya tonton. Bagaimana tidak, alur ceritanya sangat mudah di tebak. 

Bagi kalian yang pernah menonton film yang setting ceritanya di laboratorium/stasiun bawah laut pasti juga akan mudah menebaknya. Tak hanya itu, plot cerita yang di bangun juga begitu monoton. Yakni, hanya berkutat masalah misi pelarian atau penyelamatan diri sekelompok manusia dari kejaran makhluk berbahaya. 

Resiko yang di hadapi adalah bila tidak bisa melarikan diri maka nyawa akan hilang. Film ini juga tidak cocok di tonotn oleh semua umur karna bukan hanya karena tampilan dua wanitanya yang sesekali dengan durasi cukup lama hanya memakai bra dan celana dalam. 

Namun juga karena tingkat kehororan dan ketegangan film ini cukup tinggi. Kejadian mengejutkan hingga bikin berdebar sudah terjadi di awal film. Di tambah lagi efek suara yang bisa bikin kuping melengking "sepi". 

Tak hanya itu, ada lagi yang tak kalah horror nya adalah mayat yang muncul secara tiba-tiba di layar seperti film horror . Film ini bisa di bilang film horror tapi bukan horror mistis. Film ini juga mengajarkan kita untuk tidak mudah menyerah dalam menggapai tujuan, saling peduli terhadap sesama, pengorbanan, dan bekerja sama.

Saran saya adalah memperbaiki alur cerita atau di buat lebih unik agar tidak terlalu ketebak. Dan karna film ruang lingkup kecil seperti ini sebaiknya memperkaya detail-detail properti yang bisa membuat adegan terlihat lebih mewah dan dramatis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun