Mohon tunggu...
muhammadfauzisaputra
muhammadfauzisaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

knowledge seeker

Selanjutnya

Tutup

Nature

Proyek Reforestasi Menggunakan Metode Miyawaki Di Cmc Tiga Warna

18 Desember 2024   18:55 Diperbarui: 18 Desember 2024   18:48 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi saat di CMC Tiga Warna

Ekowisata merupakan konsep pariwisata yang menekankan pada kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal. Ekowisata menawarkan pengalaman perjalanan yang menyenangkan sekaligus memberikan dampak positif bagi alam dan komunitas setempat. Salah satu contoh yang menerapkan konsep ekowisata adalah Clungup Mangrove Conservation (CMC) Tiga Warna di Sendang Biru, Malang, Jawa Timur.

CMC Tiga Warna dikelola oleh sebuah yayasan bernama Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru. Pengelolaan wisata berbasis konservasi ini mengimplementasikan konsep community-based tourism, yaitu pariwisata yang mengedepankan peran dan pemberdayaan masyarakat setempat dalam berbagai kegiatan kepariwisataan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Papan Informasi di CMC Tiga Warna
Papan Informasi di CMC Tiga Warna
Salah satu kegiatan menarik di CMC Tiga Warna adalah proyek reforestasi atau penanaman hutan kembali menggunakan metode Miyawaki. Metode ini dikembangkan oleh ahli botani Jepang, Prof. Akira Miyawaki, dan merupakan teknik penghijauan unik yang memanfaatkan spesies tumbuhan asli setempat.

Proyek reforestasi adalah karya dari masyarakat lokal yang tergabung dalam Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru (WEA) dengan tujuan mengembalikan hutan asal. Penanaman dilakukan pada 13 Desember 2022 dengan luasan 400 meter persegi. Hutan ini terdiri dari 1.400 bibit spesies tumbuhan, dengan rincian:

  • Lapisan semak terdiri dari 7 spesies tumbuhan dengan total 156 bibit.
  • Lapisan sub-pohon terdiri dari 13 spesies tumbuhan dengan total 340 bibit.
  • Lapisan pohon terdiri dari 13 spesies tumbuhan dengan total 560 bibit.
  • Lapisan kanopi terdiri dari 7 spesies tumbuhan dengan total 344 bibit.

Pada proses penanaman, metode Miyawaki diterapkan untuk memaksimalkan pertumbuhan dan keanekaragaman hayati. Metode ini menggunakan teknik penanaman spesies tumbuhan asli secara berlapis dan padat untuk menciptakan hutan alami yang sehat dan subur. Selain itu, proyek ini juga memanfaatkan Mikroba Inokulan Solusi (JMS) untuk meningkatkan kesehatan tanah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun