Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi Romadhon
Muhammad Fauzi Romadhon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Brawijaya

Seorang mahasiswa yang melakukan dan mengikuti berbagai kegiatan organisasi kampus dan perlombaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Geopolitik Laut China Selatan: Ancaman Tersembunyi terhadap Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Indonesia

25 Mei 2024   15:30 Diperbarui: 25 Mei 2024   15:39 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat Pelelangan Ikan (Sumber: Napitulu & Nayana, 2022)

Foto Bersama Pertemuan ASEAN-China JWG-DOC) ke-37 di Phnom Penh, Kamboja (Sumber: Cambodia ASEAN Secretariat, 2022) 
Foto Bersama Pertemuan ASEAN-China JWG-DOC) ke-37 di Phnom Penh, Kamboja (Sumber: Cambodia ASEAN Secretariat, 2022) 

Perjalanan diplomasi yang panjang ini bermula sejak awal tahun 90-an, dimana negara-negara anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) melalui Forum Regional ASEAN telah mengambil inisiatif untuk merespons hal ini dengan mengeluarkan ASEAN Declaration of Conduct on the South China Sea yang mendorong semua pihak untuk menyelesaikan sengketa ini dengan damai dan menerapkan prinsip Treaty of Amity and Cooperation (TAC). Indonesia sebagai negara dengan wilayah terluas di ASEAN, telah berperan secara aktif untuk memimpin dan bernegoisasi terkait permasalahan ini. Hal ini dapat dilihat pada saat Indonesia menjadi tuan rumah ASEAN-China Joint Working Group on the Implementation of the Declaration of Conduct (JWG-DOC) di Jakarta pada 8-10 Maret 2023, dimana terdapat terobosan dalam kemajuan negosiasi terkait draf tunggal Code of Conduct in the South China Sea (CoC) (Dikarma, 2023). Tidak lupanya bahwa peran masyarakat, tokoh, dan lembaga antar negara juga perlu ditonjolkan dan diakomodir dalam penyelesaian sengketa Laut China Selatan. Hal ini perlu diangkat karena peran berbagai pihak memiliki relevansi dalam mengupayakan perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut. Dalam konteks ini, peran masyarakat, seperti lembaga-lembaga diplomatik, organisasi regional, dan forum-forum multilateral, sangat penting dalam menyediakan wadah untuk melakukan dialog, mediasi, dan negosiasi antara pihak-pihak yang terlibat. Selain itu, peran masyarakat lokal, lembaga swadaya masyarakat, jurnalis, dan aktivis hak asasi manusia, berperan penting dalam memperjuangkan perdamaian dan keadilan, menciptakan stabilitas, melakukan transparansi, dan mendukung keberlanjutan dalam penyelesaian sengketa ini dengan menghasilkan tekanan moral dan politik.

Dalam menghadapi kompleksitas geopolitik pada Laut China Selatan, Indonesia harus waspada terhadap ancaman tersembunyi terhadap kedaulatan dan ketahanan pangan. Terutama sengketa ini menyangkut akses terhadap sumber daya alam yang vital bagi ketahanan pangan Indonesia. Oleh karena itu, penyelesaian yang adil dan berkelanjutan atas sengketa ini tidak hanya penting untuk stabilitas regional, tetapi juga untuk melindungi kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia. Penggunaan teknologi dan kerja sama internasional menjadi kunci utama yang dapat digunakan untuk mencapai solusi yang berkelanjutan. Diperlukan kerja sama dan tindakan diplomasi aktif antara negara-negara anggota ASEAN, seluruh lapisan masyarakat, dan lembaga terkait untuk memastikan bahwa perdamaian dan keamanan di Laut China Selatan. Kerjasama dalam yang saat ini telah berjalan, baik dalam bentuk Code of Conduct (CoC) dan Declaration of Conduct (DoC) di Laut China Selatan harus diperkuat kembali. Dengan tekad bersama dan kerja sama yang kuat, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih stabil dan damai untuk generasi mendatang di Laut China Selatan dan di seluruh dunia.

Daftar Pustaka:

Albano, P. (2018, Februari 26). Peace through Conservation: The South China Sea. Diakses pada 23 Mei 2024. Diambil dari University of Miami Shark Research: https://sharkresearch.earth.miami.edu/peace-through-conservation-the-south-china-sea/

Arbar, T. F. (2023, Agustus 30 ). Heboh Peta Baru China: 10 Garis Putus-Putus Pepet Wilayah RI. Diakses pada 23 Mei 2024. Diambil dari CNBC Indonesia: https://www.cnbcindonesia.com/news/20230830153655-4-467565/heboh-peta-baru-china-10-garis-putus-putus-pepet-wilayah-ri

Cambodia ASEAN Secretariat. (2022, Oktober 2). The 37th Meeting of the ASEAN-China Joint Working Group on the Implementation of the Declaration of the Conduct of Parties in the South China Sea (JWG-DOC) in Phnom Penh, Cambodia. iakses pada 23 Mei 2024. Diambil dari Cambodia ASEAN Secretariat: https://asean2022.mfaic.gov.kh/posts/2022-10-07-News-The-37th-Meeting-of-the-ASEAN-China-Joint-Working-Group-on-the-Implementation-of-the-Declaration-of--11-41-08

CNBC Indonesia TV. (2023, Juli 16). RI Kaya Hasil Laut Tapi Masih Impor Ikan, Ini Kata Menteri KP. Diakses pada 23 Mei 2024. Diambil dari CNBC Indonesia: https://www.cnbcindonesia.com/news/20230714105231-8-454299/ri-kaya-hasil-laut-tapi-masih-impor-ikan-ini-kata-menteri-kp

Dikarma, K. (2023, Mei 12). ASEAN Tegaskan Perlunya Selesaikan Sengketa Laut Cina Selatan Secara Damai. Diakses pada 23 Mei 2024. Diambil dari Republika: https://internasional.republika.co.id/berita/ruj6go335/asean-tegaskan-perlunya-selesaikan-sengketa-laut-cina-selatan-secara-damai

Grahadyarini, B. L. (2024, April 21). Kejahatan Perikanan Kapal China di Arafura, Indonesia Minta Bantuan Interpol. Diakses pada 23 Mei 2024. Diambil dari Kompas: https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2024/04/21/kejahatan-perikanan-kapal-china-di-arafura-indonesia-minta-bantuan-interpol. Diakses pada 23 Mei 2023.

Huang, D., Licuanan, W.Y., Hoeksema, B.W. et al. (2015). Extraordinary diversity of reef corals in the South China Sea. Mar Biodiv 45, 157--168.  https://doi.org/10.1007/s12526-014-0236-1  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun