Final Piala Eropa atau Euro 2024 di jerman diprediksi akan memberikan dampak ekonomi bagi negara tuan rumah. Kejuraan paling bergengsi antar megara benua eropa ini digelar satu bulan dari 14 juni sampai 14 juli 2024.
Final Euro 2024 antara Spanyol dan Inggris memberikan jerman pendapatan miliaran euro dari turis asing. Institut Penelitian Ekonomi ifo Jerman mengatakan sekitar 600 ribu wisatawan internasional tambahan diperkirakan akan mengunjungi Jerman untuk menghadiri acara tersebut, sehingga menghasilkan 1,5 juta tambahan penginapan selama turnamen tersebut.
Peningkatan bisnis hotel dan restoranÂ
Hotel dan restoran di kota-kota jerman (tuan rumah turnamen) ini yakin akan adanya peningkatan bisnis selama acara final tersebut. Hampir satu dari dua dari mereka mengharapkan hasil positif dari kejuaraan sepak bola tersebut, menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Hotel dan Restoran jerman (Dehoga).
"Meskipun tidak semua tuan rumah mendapat manfaat langsung dari mega-event olahraga semacam ini, potensi dampak positif dalam mencerahkan suasana negara dan memperkuat Jerman sebagai tujuan wisata tidak boleh dianggap remeh," kata Presiden Dehoga Guido Zoellick.
Momentum industry bir pulih
Final Euro 2024 di Jerman juga akan menjadi jalan kebangkitan industri bir di sana. Dikutip dari Reuters, tahun 2023 menjadi tahun yang sulit bagi industri bir di Jerman, di mana penjualan sepanjang 2023 turun 4,5 persen menjadi 8,4 miliar liter, melanjutkan tren penurunan jangka panjang yang sudah terjadi. Berkaca pada gelaran Piala Dunia 2006 di Jerman, saat itu penjualan bir di sana melesat 5 persen sebelum dan selama turnamen berlangsung.
Sayangnya,efek ekonomi dari Final Euro 2024 ini diperkirakan hanya bersifat sementara dan berumur pendek, dengan penurunan ekspor jasa akibat kembalinya wisatawan setelah turnamen berakhir pada final euro ini, sehingga keseimbangan ekonomi akan seperti semula.
Ini adalah pertama kalinya Jerman menjadi tuan rumah acara sepak bola besar sejak Piala Dunia FIFA 2006, yang pernah disebut oleh Jerman sebagai "dongeng musim panas".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H