Mohon tunggu...
Muhammad Fauzil
Muhammad Fauzil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester Awal

Suka olahraga badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Perkembangan Smartphone pada Anak Dikaitkan dengan Perkembangan Sistem Komunikasi Indonesia

19 Maret 2023   23:31 Diperbarui: 19 Maret 2023   23:35 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: badan pusat statistik

Dampak Buruk Penggunaan Gawai pada Anak  

Apakah teman teman sempat berfikir, "Lalu mengapa hal ini menjadi sebuah permasalahan? Namanya juga sudah zaman digital." Tentu saja di zaman yang serba canggih ini penggunaan smartphone akan sangat diperlukan. Namun seringkali orang tua mempercayakan smartphone kepada anak-anak mereka yang bahkan masih dibawah umur. Dalam hal mengasuh, banyak orangtua yang menganggap smartphone akan membuat anak-anak menjadi lebih penurut dan lebih aman karena tidak perlu bermain di luar rumah.

Namun, hal ini juga memunculkan kekhawatiran bagi para orangtua akan dampak smartphone yang dapat mempengaruhi perkembangan anak. Kini yang menjadi sebuah pertanyaan adalah, apa sih pengaruh smartphone pada anak-anak dibawah umur?

Sebuah penelitian di Bristol University pada tahun 2010 mengatakan bahwa hal yang perlu diawasi dari pemakaian berlebihan pada smartphone yang adalah (Yana, 2021)

  • meningkatnya risiko depresi
  • gangguan kecemasan
  • kurang perhatian
  • psikosis dan perilaku bermasalah lainnya.

Radiasi pada gadget juga dapat mengganggu perkembangan otak anak. Berdasarkan penelitian di Universitas Dehasen Bengkulu. Data memperlihatkan bahwa, ketika radiasi dari gadget memasuki kepala, orang dewasa menyerap sebanyak 25%, anak usia 12 tahun menyerap sebanyak 50%, dan yang tertinggi pada usia 5 tahun yaitu 75%. (Wulandari & Hermiati, 2019)

Penelitian mengenai pornografi (Bulkley, 2013) menunjukkan bahwa pada tahun 2013, usia rata-rata seorang anak pertama kali terpapar pornografi adalah pada usia 11 tahun, dimana terdapat sebanyak 70% anak laki-laki telah menghabiskan setidaknya 30 menit berturut-turut melihat pornografi on-line setidaknya pada satu kesempatan; 35% anak laki-laki telah melakukan ini setidaknya sepuluh kali; 83% anak laki-laki telah melihat seks berkelompok di internet; 67% anak-anak mengaku membersihkan histori internet mereka untuk menyembunyikan aktivitas online mereka. (Anggraini & Maulidya, 2020)

Dampak Baik Penggunaan Gawai pada Anak

Nah, sekarang teman-teman semua sudah tau bukan mengenai dampak dari penggunaan smartphone yang berlebihan pada anak dibawah umur tanpa pengawasan. Sekarang! ini dia pengaruh positif apa bila anak-anak diberi pengawasan yang bijak dan bimbingan yang tepat dalam menggunakan smartphone (Yana, 2021) :

  • perkembangan otak yang jauh lebih cepat sehingga kemampuan mempelajari bahasa jlebih unggul, kemudahan dalam mempelajari bahasa oleh fitur smartphone dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak.
  • Di usia yang 'serba ingin tahu' orang tua dapat membimbing anaknya mengakses situs-situs pengetahuan di internet, hal ini dapat berdampak baik pada kecerdasan dan juga mendukung aspek akademis anak.
  • Walaupun games pada smartphone dapat menyebabkan dampak buruk bagi anak jika berlebihan, namun hal ini tidak akan terjadi jika game dimainkan dalam waktu yang wajar disertai dengan bimbingan dari orang tua, karena games dapat mengurangi tingkat stres dan menghilangkan rasa jenuh setelah belajar dengan sesekali bermain game.
  • Memperkenalkan anak dengan teknologi pada usia dini juga merupakan hal yang baik, ini akan merangsang anak untuk mengikuti perkembangan teknologi sehingga anak-anak tidak gagap teknologi di usianya.

Dampak positif diatas tentunya tidak bisa tercapai apabila tidak ada bimbingan dari orang tua. Jadi teman-teman, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mendapatkan manfaat dari penggunaan gawai oleh anak.

Batas Usia Penggunaan Gawai pada Anak

Dilihat dari dampak negatif yang telah dibahas sebelumnya, diberikan batasan usia penggunaan gawai untuk mencegah dampak negatif yang tidak diinginkan pada anak. Usia ideal anak agar dapat memakai gawai yaitu sekitar usia 12 sampai 14 tahun. Menurut beberapa sumber penelitian, anak pada usia tersebut sudah siap secara mental. Pada saat usia ini pula anak telah memiliki kecerdasan emosi dan tanggung jawab sehingga bisa dibilang siap untuk menggunakan dan memiliki gawai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun