Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pengangguran
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan sesekali kalian mengeluh tentang kehidupan, bersyukurlah kalian kepada sang pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Terpuruknya Pertanian Indonesia Akibat Krisis Regenerasi Petani

17 Agustus 2022   11:13 Diperbarui: 17 Agustus 2022   11:15 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pertanian (sumber shutterstock by kompas)

Namun, hal itu merupakan sebuah ilusi menakjubkan di dalam model penguasaan pertanian yang bertumpu pada modal besar. Jelas keuntungan akan jatuh pertama kali ke tangan pemilik modal, karena petani sudah tak ada. Hanya tersisa buruh-buruh tani yang bekerja di korporasi pertanian, bahkan berbondong-bondong petani bekerja di atas lahan pertanian yang bukan lagi miliknya. Dengan menjual murah tenaganya demi upah yang alakadarnya. 

Sangat tragis mendapati pertanian tanpa adanya petani, semacam tragedi kemanusiaan yang menyesakkan lonjakan produktivitas pertanian tanpa kekuatan petani yang mampu berdiri diatas kaki sendiri. Hal ini menjadikan pertanian yang jauh dari sebuah kata kemerdekaan. 

Tentunya kita tidak ingin semua ini terjadi pada pertanian dan petani kita. Sehingga kita perlu merdekakan sektor pertanian dan para petani melalui konsistensi kita dalam melaksanakan reforma agraria dan meregenerasi petani sekarang juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun