Apa yang bisa disimpulkan oleh lonjakan ini terkait psikologi manusia? Apakah ada sensasi adrenalin tersendiri dari trading? Ingin cepat kaya? Atau takut ketinggalan? Apalagi sekarang ini banyak yang memposting profit mereka di media sosial!Â
Manusia seringkali tidak bisa menahan rasa takut dan godaan, oleh sebab itu kedua emosi inilah yang justru perlu dihindari saat berinvestasi saham.Â
Contohnya saja ketika melakukan panic buying untuk membeli aset tanpa pengetahuan dan pertimbangan yang matang.Â
Sebagian orang ada juga yang bukannya memakai dana nganggur atau "uang dingin", akan tetapi malah menggunakan "uang panas" yang diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari.Â
Banyak juga ketika belajar investasi memakai uang dingin, namun malah nafsu. Namanya juga milenial, ya masih menggebu-gebu. Segala macam uang, baik itu uang kuliahnya maupun gajinya dimasukkan ke dalam investasi. Bahkan, ada juga yang sampai meminjam ke pinjol, inilah yang kemudian menjadi bahaya.Â
Mengingat dunia saham yang resikonya tinggi, ketidaksiapan dan manajemen keuangan yang buruk dapat menimbulkan kerugian besar bagi pemainnya. Tipis sekali antara toleransi resiko yang sangat tinggi dan kebodohan.Â
Dalam perencanaan finansial sudah ada langkah-langkahnya. Mereka harus tahu yang namanya dana darurat, serta harus mempunyai yang namanya asuransi.Â
Rencana finansial mereka bagus dulu, baru kemudian mereka bisa investasi ke saham, saham itu pilihan terakhir. Bisa dibilang para milenial ini melangkah dari langkah ke-satu ke langkah terakhir. Banyak yang terjebak, dan banyak yang rugi.Â
Sederhananya, fomo itu artinya takut ketinggalan. Istilah ini sering ditujukan bagi para investor yang ikut-ikutan trend, dan terjun ke pasar aset tanpa mempelajari aspek fundamental atau tekniknya terlebih dahulu. Biasanya karena menyesal telah melewatkan kesempatan membeli sebuah aset saat harganya anjlok, lalu melihat nilainya meroket kembali. Padahal, banyak sekali investor yang rugi dan malah memutuskan untuk menjual saham mereka.Â
Daripada kalian hanya sekedar "ikut-ikutan" dan tidak mau ketinggalan, yuk keluar dari zona Fomo dan menjadi investor yang pandai!