Ya simplenya sih kalau kamu mau dapetin produk tersebut dengan harga diskon, ya harus beli dalam waktu dekat. Nah, ini tuh sering banget menjebak.
Sering tidak sih kamu melihat flash sale di online shop, terus asal pencet beli. Padahal sebenarnya produknya tidak kamu butuhkan dan akhirnya pun produknya gak kepake sama sekali. Hayo ngaku!Â
4. Tidak penting dan tidak mendesak
Yang terakhir adalah kebutuhan yang tidak penting dan tidak mendesak. Bisa diibaratkan kamu tidak butuh dan tidak harus beli sekarang juga.Â
Simpelnya, ini tuh sesuatu yang walaupun sesuatu itu tidak ada, ya tidak akan berdampak apa-apa atau tidak akan berdampak signifikan buat hidup kamu.Â
Kalau buat saya nih, misalnya boba atau bubble milk tea. Boba tuh tidak penting dan tidak mendesak buat saya. Atau misalnya jam tangan bermerek yang mahal, itu juga tidak penting dan tidak mendesak buat saya.Â
Tapi ingat, hal yang tidak penting dan tidak mendesak buat saya, belum tentu tidak penting dan tidak mendesak buat kamu ya.Â
Nah, dengan mengklasifikan kebutuhan seperti itu, kita jadi bisa tau sebenernya apa sih yang harus kita eliminasi? Simpelnya, apa sih yang harus kita hemat?Â
Nah, kalau mau berhemat, mulai dari mengeliminasi atau menghapus hal berdasarkan prioritasnya. Dengan eliminasi hal yg tidak penting dan tidak mendesak. Simpelnya, jangan sampai kamu ngeluarin uang buat hal-hal tersebut.Â
Ingat, itu tidak penting dan tidak mendesak buat kamu. Kamu tidak akan kenapa-kenapa kok kalau hal tersebut tidak ada atau tidak kamu beli.
Duh, kalau ketergantungan sama boba gimana? Ya kurangi ketergantungannya. Â Kamu kan mau mengatur keuangan kamu dengan menekan pengeluaran, berarti harus bisa mengendalikan diri juga.Â