Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pengangguran
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan sesekali kalian mengeluh tentang kehidupan, bersyukurlah kalian kepada sang pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

E-KTP Saja Masih di Fotocopy, Sekarang Mau Rilis E-KTP Digital

17 Januari 2022   05:16 Diperbarui: 18 Januari 2022   04:57 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photocopy E-KTP (doc pribadi)

Setelah mendengar berita tentang pemerintah yang akan menguji coba program E-KTP digital, saya merasa bahwa kebijakan ini terlalu cepat.
Mengapa ? Karena E-KTP yang sekarang ini saja fungsi dan kegunaannya belum maksimal.

Lalu perekaman data saat pembuatan E-KTP untuk apa ? Apakah hanya untuk mendata keseluruhan dari identitas seseorang ?

Dari perekaman data E-KTP tersebut sebenarnya memiliki multifungsi seperti identitas jati diri, mencegah ktp ganda, mempermudah dalam pelayanan instansi pemerintah dan swasta, dan lain-lain.

Contoh paling extrim :
ketika kita meninggal akibat kebakaran saat bekerja di kota lain dan tidak ketahui identitasnya, sebab E-KTP dan identitas lainnya terbakar. Oleh karena itu pihak kepolisian mengambil sample dari tubuh kita dan mencocokkannya dengan data saat perekaman E-KTP.

Namun, bagi saya ada beberapa fungsi pada E-KTP itu sendiri belum maksimal dalam penerapannya. Misalnya dalam pelayanan publik baik itu instansi pemerintah maupun swasta.
Hal ini yang paling sering saya alami sejak tahun 2017 hingga sekarang ini.

Contohnya saja saat mengurus KK/SKCK/SIM, mengurus perizinan, pembukaan rekening, penerima bantuan dan yang terakhir saat ingin vaksin. Kenapa harus menyertakan fotocopy E-KTP?

Ini yang jadi pertanyaan yang membingungkan bagi saya. Padahal dari namanya saja sudah Elektronik, tapi penerapannya masih sama seperti KTP biasa.

Menurut saya E-KTP ini merupakan produk yang belum sempurna. Karena belum bisa bersaing dengan negara tetangga yang sudah menjadikan kartu penduduk seperti layaknya kartu e-money. Bahkan saat pelayanan publik pun mudah, tinggal memasukan chip pada kartu penduduk.nya semua beres.......

Bisakah Indonesia seperti itu ? Harus bisa.

Sebaiknya pemerintah membenahi sistem yang telah usang ini terlebih dahulu, sebelum melangkah ke digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun