Kementrian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah membagikan beberapa tips yang bisa diterapkan oleh UMKM jenis bidang usaha apapun dalam melakukan survive bussines .
Beberapa bulan belakangan ini media sosial diramaikan pembahan topik mengenai kemungkinan terjadinya resesi ekonomi yang diprediksi terjadi di tahun 2023.
Topik prediksi resesi ini banya menuai pro dan kontra dari beberapa pakar ekonomi, keuangan, bahkan influencer di beberapa platform media sosial ikut meramaikan topik ini.
Resesi ekonomi merupakan sebuah ancaman yang besar bagi pelaku usaha, baik usaha dengan skala kecil maupun skala besar seperti Industri.
Banyak yang setuju dengan prediksi resesi ekonomi di tahun 2023, namun banyak pula yang membantahnya karena sampai saat ini perekonomian dunia masih bisa dibilang masih baik-baik saja.
Namun alangkah baiknya untuk mengantisipasi kemungkinan prediksi resesi ekonomi tahun 2023 benar-benar datang kita persiapkan dan ancang-ancang dari sekarang.
Berikut ada beberapa tips untuk UMKM jenis usaha bidang apapun untuk bersiap-siap jika prediksi resesi terjadi, dan berpotensi memperparah keuangan bisnis UMKM rekan-rekan.
Temukan Value Proposition Produk
Pelaku UMKM dengan produk yang saat ini sudah laku dipasaran dan mendapatkan feedback dari konsumen baiknya berinovasi atas produk dari UMKM rekan-rekan.
Hal ini berguna untuk kelangsungan bisnis UMKM yang dijalani rekan-rekan, dengan melakukan inovasi dan menemukan pembeda diantara competitor.
Maka produk rekan-rekan menjadi pusat perhatian di mata konsumen dan pasar.
Â
Kembangkan Strategi Penjualan Produk
Di era digital ini pelaku UMKM dalam memasarkan produknya tidak hanya mengandalkan media yang konvensial, memang tidak salah namun dengan pemasaran via digital marketing membuat bisnis dan produk bisa dikenal luas oleh masyarakat.
Sudah banyak aplikasi marketplace dan e-commerce dengan beberapa fitur penawaran pemasarannya, bisa rekan-rekan gunakan jika ingin produknya dikenal luas.
Manfaatkan Pelanggan
Meskipun saat ini model bisnis yang rekan-rekan UMKM jalani masih dilakukan secara offline, hal itu tidak masalah.
Sambut dengan baik pelanggan setia yang masih membutuhkan produk rekan-rekan, pertahankan hubungan baik dengan konsumen.
Semua jenis bisnis dan UMKM pasti memiliki pelanggan tetapnya tersendiri, manfaatkan lah mereka sebagai penjaga brand, dan nama baik sebuah produk.
Marketing Harus Tetap Berjalan
Yang tidak kalah penting adalah dengan selalu melakukan marketing dengan berbagai cara yang bisa meningkatkan engagement sebuah bisnis.
Apalagi di era yang serba mudah ini, competitor sangat banyak dan hampir semua jenis usaha memiliki pesaing.
Marketing ini dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek seperti kas, anggaran untuk marketing dsb.
Jangan sampai pelaku UMKM lengah dalam mengatur budgeting , namun feedbacknya tidak sesuai.***
Sumber : Instagram @kemenparekraf.ri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H