Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Hanya seorang buruh kecil yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Kampung yang Hanya Memiliki 2 Relawan dari Kedua Pasangan Calon Presiden

3 Januari 2024   00:00 Diperbarui: 3 Januari 2024   00:02 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: politik.rmol.id

"Relawan merupakan salah satu faktor penentu kemenangan Calon Presiden (Capres) 2024" menurut Direktur Eksekutif Senopati Syndicate Robi Sugara.

Pemilihan presiden di Indonesia merupakan momen penting yang sangat dinantikan oleh seluruh rakyat. Setiap lima tahun sekali, rakyat berhak untuk memilih pemimpin yang menurut mereka paling layak untuk memimpin bangsa ini.

Namun, dalam pemilihan presiden tahun 2024 kali ini terdapat fenomena yang cukup menarik di kampung yang saya tinggali. Kampung yang cuma terdiri dari 3 RT ini hanya memiliki 2 relawan aktif yang masing-masing hanya menyuarakan terhadap calon pilihannya. 

Satu relawan mengkampanyekan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 dan yang satu lagi selalu menggembar gemborkan dukungannya untuk pasangan nomor urut 3.

Keduanya saling berebut untuk mendominasi di kampung yang terdiri dari 3 RT tersebut. Dimana RT 12 telah menjadi basis dari pasangan nomor urut 3 yaitu Ganjar-Mahfud, dan RT 13 tentunya menjadi basis dari capres-cawapres nomor urut 2 yaitu Prabowo-Gibran. Sedangkan RT 14 saat ini masih diperebutkan oleh kedua relawan tersebut.

Nah, disini pasti banyak yang berpikir kenapa tidak ada relawan yang menyuarakan dukungannya terhadap pasangan calon presiden nomor urut 1, Anis-Muhaimin?

Entah ada atau tidaknya saya belum berani untuk memutuskan. Untuk saat ini memang belum ada, tapi kemungkinan ketika mendekati hari pemilihannya nanti pasti akan ada yang menyuarakan pasangan nomor urut 1 tersebut.

Bahkan saya pernah bertanya kepada kedua relawan yang ada di kampung tersebut tentang alasan tidak adanya relawan dari pasangan nomor urut 1. Keduanya menjawab pertannyaan saya dengan jawaban yang hampir sama. Menurut mereka, untuk saat ini memang belum ada relawan yang secara terang-terangan menyuarakan terhadap pasangan capres-cawapres nomor urut 1.

Jika melihat ke belakang sejak pemilihan presiden tahun 2014 lalu, kampung yang saya tinggali ini memang sudah terpecah menjadi dua kubu yang berbeda. Dimana kubu pertama yaitu PDIP yang pada saat itu mengusung Jokowi-JK, sedangkan kubu lainnya yaitu Gerindra yang saat itu mengusung Prabowo-Hatta.

Hal ini pun terus berlanjut hingga datangnya pemilu 2019, dimana PDIP sebagai petahana mengusung Jokowi kembali yang dipasangkan dengan Ma'ruf Amin. Bahkan lawannya pun tetap sama yaitu Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga Uno.

Jika pemilu 2014 dan 2019 hanya mengusung 2 pasangan capres-cawapres, hal ini berbeda dengan tahun 2024. Dimana pemilu 2024 kali ini terdapat 3 pasangan calon presiden yang bersaing yaitu Anis-Muhaimin (01), Prabowo-Gibran (02), dan Ganjar-Mahfud (03).

Persaingan ketiga capres-cawapres di pemilu 2024 kali ini memang tidak terlepas dari yang namanya relawan. Bahkan Direktur Eksekutif Senopati Syndicate Robi Sugara pernah membahas hal ini dalam jumpa pers pada 24 Agustus 2023 lalu. Menurutnya, relawan adalah faktor penentu bagi kemenangan calon presiden.

Setidaknya ada 3 tugas utama yang diemban relawan dalam pemilu. Pertama, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemilu. Kedua, menjalankan kampanye secara tulus. Dan ketiga yaitu Memantau hasil pemilu.

Meskipun begitu, di jaman yang serba modern sekarang ini tentunya masyarakat sudah melek digital dan mengetahui seluk beluk dari pasangan yang akan dicalonkan.

Misalkan saja seperti di kampung yang saya tinggali tadi. Meski saat ini belum ada relawan yang menyuarakan pasangan nomor urut 1. Tapi belum tentu saat hari H nanti surat suara hanya didominasi oleh pasangan nomor urut 2 dan 3. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun