Pada dasarnya setiap individu memang memerlukan penghargaan, karena ini adalah bagian dari kebutuhan sosial manusia. Tetapi jika kita terlalu terobsesi ingin dihargai, seringkali kita akan mengevaluasi diri kita berdasarkan persetujuan orang lain dan melupakan nilai diri sendiri.
Dalam hal ini kita cenderung membuat keputusan berdasarkan harapan mereka, bukan berdasarkan apa yang kita inginkan dan butuhkan. Akibatnya, kita kehilangan kebebasan dalam berpikir dan bertindak karena selalu dibayangi oleh pertimbangan tentang bagaimana pandangan orang lain terhadap diri kita.
3. Hasrat Menuntut Balas Budi
Mungkin terasa alami untuk mengharapkan imbalan atau penghargaan atas kebaikan yang telah kita berikan kepada orang lain. Akan tetapi, jika kita menjalani hidup dengan harapan balasan setiap kali kita melakukan sesuatu yang baik, makam kita bisa menjadi terjebak dalam siklus konstan dari menuntut dan memberikan.
Ini berarti kita telah membatasi diri dalam apa yang bisa kita berikan dan peluang untuk tumbuh dan berkembang sebagai individu yang mandiri.
Kebiasaan untuk mengharapkan balas budi dari orang tentunya dapat mengganggu perkembangan pribadi. Sebab, ketika kita selalu mengharapkan balasan, maka sejatinya kita telah menciptakan batasan dalam memberi dan membangun relasi dengan orang lain. Bahkan kita juga telah membatasi peluang kita untuk belajar, berkembang, dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Pada dasarnya mengendalikan ketiga hasrat ini bukanlah tugas yang mudah, tapi tidak ada yang mustahil jika kita bersikap sadar dan bertekad untuk merdeka.
Memiliki keinginan untuk dipuji dan dihargai adalah bagian alami dari kemanusiaan, sebagaimana juga harapan untuk menerima balasan atas kebaikan kita. Yang penting adalah kita tidak membiarkan diri kita untuk menjadi budak dari hasrat-hasrat tersebut.
Kita perlu belajar untuk memuji dan menghargai diri sendiri terlebih dahulu dan menyadari bahwa melakukan kebaikan adalah pahala tersendiri tanpa harus mengharapkan balasan. Batin dan jiwa kita akan merdeka ketika kita dapat melepaskan diri dari belenggu hasrat-hasrat tersebut dan menemukan kebahagiaan versi diri kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H