Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Hanya seorang buruh kecil yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyebab, Dampak, dan Cara Atasi Sleep Paralysis atau Terbangun dari Tidur tapi Badan Sulit Digerakkan

13 Desember 2023   03:07 Diperbarui: 13 Desember 2023   03:51 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: sleepcycle.com

Malam hari, ketika kita terlelap dalam tidur yang nyenyak, tiba-tiba kita terbangun secara mendadak. Namun, rasanya tubuh tidak dapat digerakkan dan kita tidak dapat berbicara.

 Pikiran kita menyadari bahwa kita sedang terjebak dalam keadaan ini, tetapi tubuh kita tetap tidak dapat bergerak. Inilah yang disebut dengan sleep paralysis, suatu keadaan yang menakutkan dan mencekam yang sering dialami oleh banyak orang.

Sleep paralysis adalah sebuah keadaan dimana seseorang terbangun dari tidur tetapi tidak dapat bergerak atau berbicara selama beberapa detik atau bahkan beberapa menit. Ini terjadi saat sedang memasuki atau meninggalkan fase tidur REM (Rapid Eye Movement) yang merupakan fase paling dalam dari tidur. 

Saat kita tidur maka tubuh kita akan memasuki fase tidur REM, dimana otak aktif dan mimpi juga sering terjadi. Namun, pada saat kita terbangun secara mendadak dari fase tidur REM, tubuh kita belum sempat bangun dan masih dalam keadaan rileks. Hal ini membuat kita tidak dapat bergerak atau berbicara, sehingga terciptalah apa yang kita sebut sebagai sleep paralysis.

Gejala dan Penyebab Sleep Paralysis

Sleep paralysis seringkali disertai dengan gejala yang menakutkan seperti suara berisik, bayangan yang menakutkan, sensasi berat di dada, dan bahkan sensasi seperti tenggelam atau terhisap ke dalam bumi. Hal ini disebabkan oleh keadaan pikiran yang masih dalam fase tidur REM sehingga halusinasi sering terjadi. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya sleep paralysis, diantaranya sebagai berikut.

1. Kurangnya tidur - Kekurangan tidur dapat memicu terjadinya sleep paralysis, karena tubuh dalam keadaan lelah dan tidak mampu bangun sepenuhnya dari fase tidur REM.

2. Gangguan tidur - Orang yang mengalami gangguan tidur seperti sleep apnea dan narcolepsy lebih rentan mengalami sleep paralysis.

3. Stres dan kelelahan - Kondisi psikologis yang buruk dan kelelahan fisik juga dapat mempengaruhi proses tidur dan menyebabkan terjadinya sleep paralysis.

4. Obat-obatan - Beberapa jenis obat seperti obat tidur dan antidepresan dapat memengaruhi fase tidur REM dan menyebabkan terjadinya sleep paralysis.

Bahaya dan Dampak Sleep Paralysis

Meskipun sleep paralysis hanya berlangsung selama beberapa detik atau beberapa menit, namun hal ini dapat menimbulkan dampak yang serius pada kesehatan fisik dan mental.

1. Gangguan tidur - Sleep paralysis dapat mengganggu proses tidur dan menyebabkan kualitas tidur menjadi buruk.

2. Gangguan emosional - Pengalaman yang menakutkan selama sleep paralysis dapat meningkatkan tingkat kecemasan dan stres pada seseorang.

3. Kekhawatiran berlebihan - Orang yang sering mengalami sleep paralysis dapat mengembangkan kecemasan dan ketakutan akan tidur yang menyebabkan mereka kesulitan untuk tidur di malam hari.

4. Masalah kesehatan lain - Sleep paralysis dapat memicu gangguan tidur lain seperti sleepwalking dan sleep talking.

Cara Mengatasi Sleep Paralysis

Meskipun sleep paralysis dapat terjadi secara halus dan tidak berbahaya, namun kejadian ini dapat sangat menakutkan dan mengganggu kualitas tidur. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi sleep paralysis.

1. Menjaga pola tidur yang baik - Memiliki pola tidur yang teratur dan cukup adalah kunci untuk mencegah terjadinya sleep paralysis.

2. Mengurangi stres - Mengelola stres dan kecemasan dapat membantu mencegah terjadinya sleep paralysis.

3. Hindari mengonsumsi obat tidur dan antidepresan - Jika memungkinkan, hindari mengonsumsi obat-obatan yang dapat memicu terjadinya sleep paralysis.

4. Membangun ritual tidur - Membuat ritual sebelum tidur seperti mendengarkan musik yang menenangkan atau meditasi dapat membantu mengurangi kecemasan dan mencegah terjadinya sleep paralysis.

5. Konsultasikan dengan dokter - Jika sleep paralysis terjadi secara terus-menerus dan mengganggu kualitas tidur, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mencari solusi yang tepat.

Sleep paralysis adalah suatu kondisi yang menakutkan dan mencekam yang sering dialami oleh banyak orang. Meskipun tidak berbahaya, terjadinya sleep paralysis dapat menimbulkan dampak yang serius pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Oleh karena itu, penting untuk menghindari faktor yang dapat memicu terjadinya sleep paralysis dan mencari cara untuk mengatasi kejadian ini jika terjadi secara terus-menerus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun