Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Hanya seorang buruh kecil yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Perspektif Seorang Pekerja, Pilih Menjadi Buruh atau Berwirausaha?

9 Desember 2023   14:28 Diperbarui: 9 Desember 2023   14:51 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: editing by inshot

Hidup di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak orang berlomba-lomba untuk mencari pekerjaan yang dapat memberikan penghasilan yang lebih baik. Tetapi pertanyaan yang sering muncul adalah apakah lebih baik menjadi buruh atau berwirausaha?

Sebagai seorang pekerja, saya memiliki pandangan yang berbeda tentang kedua pilihan tersebut. Menjadi buruh atau berwirausaha, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk memilih salah satunya.

Sebagai seorang buruh, saya merasakan langsung bagaimana rasanya bekerja di bawah kepemilikan orang lain. Serta menjadi buruh juga seringkali dianggap sebagai pilihan yang kurang menguntungkan dibandingkan menjadi seorang wiraswasta.

Namun, perlu diingat bahwa menjadi buruh juga memiliki kelebihan yang tidak dapat diabaikan. Salah satunya adalah mendapatkan jaminan sosial seperti asuransi kesehatan dan dana pensiun dari perusahaan tempat bekerja. Selain itu kita juga tidak perlu memikirkan masalah administrasi perusahaan seperti pajak dan izin usaha yang seringkali menjadi beban bagi para wiraswasta.

Kenyataannya menjadi buruh juga memiliki kekurangan yang cukup signifikan. Gaji yang diterima seringkali tidak sebanding dengan tingkat kerja yang dilakukan. Serta kesempatan untuk naik jabatan juga terbatas karena tergantung pada kebijakan perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya motivasi dan kepuasan kerja bagi seorang buruh. Selain itu kita juga tidak dapat mengatur waktu dan cara bekerja sesuai dengan keinginan kita sendiri.

Di sisi lain, menjadi wiraswasta memberikan kebebasan untuk mengatur waktu dan cara kerja sesuai dengan keinginan kita. Hal ini memberikan kepuasan dan kebanggaan tersendiri bagi seorang wiraswasta. Selain itu peluang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar juga terbuka lebar, karena kita dapat menentukan harga jual produk atau jasa yang kita tawarkan. Sebagai wiraswasta kita juga dapat memanfaatkan kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan bisnis yang kita jalani.

Namun, menjadi wiraswasta juga memiliki kekurangan yang perlu diperhatikan. Risiko kegagalan dalam berbisnis selalu ada, terutama untuk pemula yang belum memiliki pengalaman dan modal yang cukup. Bahkan kita dituntut untuk mengurus berbagai administrasi dan kewajiban perpajakan yang dapat menjadi beban tambahan dalam menjalankan bisnis.

Dari perspektif seorang pekerja, saya melihat bahwa tidak ada pilihan yang lebih baik antara menjadi buruh atau berwirausaha. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun keduanya juga dapat memberikan penghasilan yang layak jika dijalani dengan tekad dan dedikasi yang tinggi. Yang terpenting adalah menemukan apa yang sesuai dengan minat dan kemampuan kita, serta memiliki rencana yang matang sebelum memutuskan untuk menjadi buruh atau berwirausaha.

Tentunya, keputusan untuk menjadi buruh atau berwirausaha adalah pilihan yang sangat personal dan tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing individu. Serta kita juga harus tetap bekerja dengan penuh dedikasi dan semangat, apapun pilihan yang kita ambil. Karena pada akhirnya, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh status sebagai buruh atau wiraswasta, tetapi juga oleh tekad dan usaha yang kita lakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun