Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Hanya seorang buruh kecil yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Keajaiban AI: Bill Gates Ungkap Teknologi AI Bisa Berdampak pada Pengurangan Jam Kerja, Bahkan Hanya 3 Hari Seminggu

27 November 2023   14:28 Diperbarui: 27 November 2023   14:34 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto: Bennett Raglin / Getty Images Entertainment)

Pandangan tentang masa depan pekerjaan tampak semakin menarik dengan prediksi Bill Gates yang meramalkan potensi pengurangan jam kerja menjadi hanya tiga hari seminggu, berkat kehadiran kecerdasan buatan (AI). 

Sosok pendiri Microsoft ini membagikan pandangannya dalam sebuah episode podcast 'What Now?' yang dipandu oleh Trevor Noah. Dimana Bill Gates mengungkap bagaimana AI bisa menjadi kunci untuk membantu manusia bekerja lebih cerdas bukan lebih keras.

Gates melihat masa depan yang berbeda, dimana mesin dapat mengambil alih tugas-tugas mekanis atau bahkan sampai pada kemungkinan membuat makanan. Sementara manusia tidak terperangkap dalam rutinitas lima hari kerja hanya untuk mencapai penghasilan yang layak.

Kejutan dari Gates ini memang menarik mengingat sebelumnya ia pernah menyoroti ancaman yang mungkin ditimbulkan oleh kecerdasan buatan. Bulan Juli lalu, Gates mengungkapkan kekhawatirannya dalam sebuah postingan blog epik sepanjang 3.000 kata tentang potensi dampak AI di masa depan.

Tidak hanya Gates, prediksi serupa juga datang dari Jamie Dimon, CEO JPMorgan, yang meramalkan bahwa generasi mendatang hanya perlu menggeluti pekerjaan selama 3,5 hari seminggu berkat bantuan AI. Hal ini tentunya menggambarkan arah pergeseran revolusioner dalam dunia kerja yang semakin dipengaruhi oleh teknologi.

Sementara itu, beberapa perusahaan di Amerika Serikat dan di berbagai negara mulai melakukan uji coba terkait jam kerja empat hari seminggu. Hasilnya pun menunjukkan peningkatan signifikan dalam efisiensi kerja serta keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Langkah-langkah eksperimental ini menjadi titik awal dalam memahami potensi besar yang bisa ditawarkan oleh perubahan paradigma jam kerja.

Saat ini kita berdiri di persimpangan revolusi yang membentuk wajah dunia kerja. Kecerdasan Buatan (AI) telah mendorong perubahan besar dalam pola pikir dan tata cara kerja yang telah tertanam sejak lama. Dulu, pekerjaan manual merupakan fondasi utama dunia kerja, namun sekarang, AI telah menjadi motor penggerak dalam mengubah cara kita berinteraksi dengan pekerjaan dan teknologi.

Kehadiran AI membuka pintu kepada kemungkinan-kemungkinan baru yang tak terbayangkan sebelumnya dalam dunia kerja. Inovasi ini telah mengubah paradigma dari hanya melakukan pekerjaan rutin menjadi membebaskan potensi kreatif dan analitis manusia.

AI tidak hanya menjadi alat bantu, melainkan mitra yang mampu melengkapi kekurangan dan meningkatkan efisiensi dalam mengatasi tugas-tugas yang kompleks. Perubahan ini menciptakan dinamika baru dalam lingkungan kerja, memberikan kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup sekaligus meningkatkan produktivitas.

Era Baru Kerja: Peran AI dalam Transformasi Jam Kerja

Kemampuan AI dalam menganalisis data serta kemampuannya untuk beradaptasi telah menjadi pemicu utama dalam perubahan drastis dalam dunia kerja. AI telah berhasil mengubah pandangan tentang bagaimana tugas-tugas dapat dilaksanakan dengan menawarkan peran yang jauh lebih kompleks daripada sekadar pengganti manusia dalam pekerjaan rutin.

Tidak hanya itu, AI juga menjadi mitra yang kritis dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas secara signifikan, menciptakan lompatan besar menuju kemungkinan pengurangan jam kerja yang sebelumnya tidak terbayangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun