Mohon tunggu...
muhammad fauzan muthohir
muhammad fauzan muthohir Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa pendidikan agama islam UIN syarif hidayatullah jakarta

mahasiswa pendidikan agama islam UIN syarif hidayatullah jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan Karakter

17 Desember 2020   08:31 Diperbarui: 17 Desember 2020   09:40 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Pendidikan pesantren bersifat menyeluruh yaitu meliputi olah pikir, oleh hati, olah karsa, dan olah raga. Olah pikir melalui proses pengkajian tafsir Al-Qur’an, pengajian kitab-kitab kuning ulama-ulama termasyhur, diskusi keagamaan, pendidikan bahasa, dan pelatihan pidato. Olah hati melalui aktivitas peribadatan seperti tadarus Al-Qur’an, shalat berjamaah, shalat sunnah, dan berdzikir. Olah karsa melalui kebiasaan saling menghargai, kerjasama, toleran dengan sesama santri, kiai, ustadz/ustadzah, maupun masyarakat di lingkungan pesantren. Olah raga melalui kegiatan latihan pencak silat maupun aktivitas fisik lainnya.

 

Berdasarkan data dari Kementerian Agama jumlah santri secara keseluruhan secara nasional adalah 3.759.198 santri yang terdiri dari 1.886.748 santri laki-laki (50,19%) dan 1.872.450 santri perempuan (49,81%). Tiga juta santri yang tersebar di seluruh Indonesia tersebut merupakan aset bangsa di masa depan. Mereka memiliki hak mendapat pendidikan yang baik dan berkualitas. Setelah lulus dari pesantren para santri memiliki potensi berkontribusi di tengah persaingan global.

 

Alumni pesantren dan kontribusinya

 

Alumni pesantren sendiri tak hanya berprofesi sebagai pendakwah, ustadz/ustadzah, guru agama, ataupun kiai. Mereka juga berprofesi sebagai pedagang, buruh, penulis, peneliti, arsitek, ekonom, dokter, wartawan, guru, politisi dan beragam profesi lainnya.

 

Alumni pesantren pun tak harus selalu melanjutkan ke Al Azhar, UIN, STAIN, atau institut dan universitas keagamaan lainnya. Sudah sejak lama para santri lulusan pesantren melanjutkan ke UI, UGM, ITB, Unair, Unpad, ITS, UPI, UNJ, dan perguruan tinggi lainnya baik di Indonesia maupun di luar negeri. Para alumni tersebar di mana saja, bahu membahu berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan memoerkokoh negara dalam banyak aspek.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun