Menurut para ahli, prioritas memiliki kata dasar ‘prior’ yang berarti ‘primer’ atau ‘dasar’ atau ‘yang utama’. Ada beberapa definisi mengenai kata prioritas.
Oxford dictionary mengatakan istilah prioritas sebagai keadaan dimana seseorang atau sesuatu dianggap atau diperlakukan lebih penting daripada yang lainnya.
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, prioritas juga diartikan sebagai pekerjaan yang dapat kita selesaikan dengan cepat.
Dalam kehidupan sehari-hari dan banyaknya kesibukan yang kamu miliki, rasanya 24 jam saja tidak cukup. Banyak hal yang kamu lakukan dan kamu bingung harus melakukan kegiatan yang mana dulu dari sekian banyak aktivitasmu. Hal ini disebabkan karena kamu belum paham bagaimana menyusun skala prioritas yang benar.
Skala prioritas adalah skill wajib untuk memudahkan kamu dalam bertindak dan sesuai dengan kebutuhan. Kalau besok sidang skripsi, berarti malam harinya jangan streaming film sampai larut. Kalau sedang menabung untuk membeli rumah atau bayar uang kuliah, berarti kamu harus kurangi jajan atau pengeluaran yang tidak perlu. Hidup itu adalah pilihan, dan dapat disimpulkan bahwa pilihan tersebut adalah prioritas kamu.
“It is not a daily increase, but a daily decrease. Hack away at the inessentials.” – Bruce Lee.
Menentukan skala prioritas harus dimulai dari pemahaman akan hal-hal dasar yang sederhana. Steve R. Covey dalam bukunya “First Things First” menguraikan konsep manajemen prioritas berdasarkan penting dan mendesaknya suatu kegiatan. Covey menguraikannya dalam bentuk empat kuadran. Kuadran I untuk hal yang penting dan mendesak, Kuadran II untuk hal penting dan tidak mendesak, Kuadran III untuk hal tidak penting dan mendesak, Kuadran IV untuk hal tidak penting dan tidak mendesak.
- Pertemuan bisnis
- Mempersiapkan diri untuk ujian besok hari
- Keadaan yang bersifat krisis, misalnya kecelakaan
- Pekerjaan yang memiliki deadline atau batas waktu
Contoh hal yang penting dan tidak mendesak:
- Menjadi perfeksionis dalam pelajaran dan pekerjaan
- Menjalin silaturahmi dengan teman dan keluarga
- Rekreasi atau traveling
Contoh hal yang tidak penting dan mendesak:
- Mengejar acara diskonan
- Menjawab e-mail atau pesan untuk urusan remeh temeh
- Pertemuan yang kadang sifatnya rutinitas seperti arisan atau kumpul dengan teman
Contoh hal yang tidak penting dan tidak mendesak:
- Ngobrol berjam-jam ngalor ngidul
- Kegiatan yang sifatnya pelarian
- Menonton program TV yang tidak bermanfaat
“Most of us spend too much time on what is urgent and not enough time on what is important” – Stephen R. Covey
Mengapa mengatur prioritas itu penting?
Ketika menjalankan rutinitas, kita pasti membedakan apa yang harus terlebih dahulu dikerjakan dan mana yang bisa dinomor duakan. Dengan adanya skala prioritas, kamu tahu apa saja yang harus kamu kerjakan dengan urutan dan tujuan yang jelas.
Sering bingung apa yang harus kamu lakukan tidak berdampak baik untuk diri kamu. Selain kamu jadi lelah secara mental dan pikiran, kamu juga membuang waktu. Memiliki prioritas yang jelas membuat kamu tidak lagi bingung dalam mengerjakan tanggung jawab dan kegiatan di hari itu.
Banyaknya kegiatan yang dilakukan dalam sehari kadang membuat fokus kamu menjadi buyar karena kamu ‘keteteran’. Kalau kamu punya prioritas, kamu akan tetap fokus mengerjakan tugas yang penting dan mengesampingkan atau menunda tugas yang tidak penting.
Untuk sukses kejar mimpi, kamu harus membuat daftar prioritas yang harus kamu lakukan untuk menuju kamu ke mimpi atau tujuan tersebut. Daftar penyelesaian prioritas tersebut dapat menjadi tolak ukur pencapaian kamu menuju mimpi besar.
Karena kamu dapat mengukur pencapaian melalui daftar prioritas yang harus kamu lakukan, kamu jadi lebih bersemangat karena tahu bahwa kamu selangkah lebih dekat dengan mimpi kamu.
Walaupun terlihat sepele, tapi dampak dari membuat skala prioritas sangat besar untuk progres kamu dalam kehidupan. Supaya hari-hari kamu semakin produktif dan dijalani dengan maksimal, yuk terapkan manajemen prioritas mulai dari sekarang.
Note : Penulis bertanggung jawab atas semua isi tulisannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H