Pada tanggal 30 Juli 2024 serta 2 dan 3 Agustus 2024, mahasiswa KKN Universitas Slamet Riyadi Surakarta melaksanakan program kerja bertajuk "Pengolahan Sampah Organik yang Mudah dengan Galon Tumpuk" di Desa Soco. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak dari SDN 1, 2, dan 3 Soco serta para ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga).
Inovasi Pengolahan Sampah Organik
       Program ini memperkenalkan metode sederhana untuk mengolah sampah organik menggunakan galon tumpuk. Metode ini memanfaatkan galon bekas yang ditumpuk, di mana galon bagian atas digunakan untuk menghasilkan pupuk padat, sementara galon bagian bawah menghasilkan pupuk cair. Inovasi ini menawarkan solusi praktis untuk mengatasi masalah sampah organik di lingkungan rumah tangga.
Langkah-Langkah Pelaksanaan
- Persiapan Alat dan Bahan: Peserta diajak untuk mengumpulkan galon bekas, bahan organik seperti sisa makanan, dedaunan, dan bahan lainnya yang mudah terurai.
- Penyusunan Galon Tumpuk: Galon-galon disusun sedemikian rupa sehingga bahan organik dapat diletakkan di galon atas untuk proses fermentasi.
- Proses Fermentasi: Bahan organik dibiarkan terurai selama beberapa minggu. Galon atas akan menghasilkan pupuk padat, sementara cairan yang mengalir ke galon bawah akan menjadi pupuk cair.
- Penggunaan Hasil Olahan: Pupuk padat dan cair yang dihasilkan kemudian dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman di kebun atau pekarangan rumah.
Edukasi dan Partisipasi
       Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis tentang pengolahan sampah organik, tetapi juga mengajak peserta untuk terlibat langsung dalam prosesnya. Anak-anak sekolah dasar dan ibu PKK sangat antusias mengikuti setiap langkah dan bersemangat untuk mempraktikkannya di rumah. Edukasi tentang pentingnya pengolahan sampah organik serta manfaat yang dapat diperoleh dari pupuk hasil olahan menjadi fokus utama dalam kegiatan ini.
Dampak dan Harapan
       Melalui program ini, diharapkan masyarakat Desa Soco, khususnya anak-anak dan ibu PKK, dapat lebih peduli terhadap pengelolaan sampah organik dan memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi sesuatu yang bermanfaat. Selain itu, diharapkan metode galon tumpuk ini dapat diterapkan secara luas dan menjadi solusi yang efektif dalam mengurangi sampah organik di lingkungan sekitar.
       Kegiatan KKN ini membuktikan bahwa dengan kreativitas dan inisiatif, masalah sampah organik dapat diatasi dengan cara yang sederhana namun berdampak besar. Kami berharap, inovasi ini terus berlanjut dan memberi manfaat bagi masyarakat luas.
       Itulah gambaran singkat tentang program kerja KKN kami di Desa Soco. Semoga tulisan ini bisa memberikan inspirasi bagi pembaca dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengolahan sampah organik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H