Mohon tunggu...
Muhammad Fatih
Muhammad Fatih Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Nahwu Shorof Lughot, pemerhati isu sosial, player Genshin Impact, penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kehidupan Sosial Semut di Dalam al-Qur'an

13 Januari 2025   17:52 Diperbarui: 13 Januari 2025   17:52 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, Insect ant (Pixabay) (Pixabay/) 

Dalam al-Qur'an, hal yang banyak disebutkan untuk dijadikan sebagai permisalan adalah hewan. Fungsi hewan sendiri dalam al-Qur'an adalah sebagai matsal (perumpamaan), tadris (pembelajaran), dan bayaan (penjelasan). Beberapa hewan yang banyak disebut dalam al-Qur'an adalah serangga. Mulai dari nyamuk, belalang, lebah, semut, kutu, dan lalat. Semuanya memiliki fungsi perenungan dan pembelajaran yang berbeda-beda. Nyamuk disebutkan untuk menjadi pembeda antara mereka yang bertaqwa dan yang kafir terhadap ayat-ayatNya. Adapun dalam sejarahnya nyamuk ternyata menjadi salah satu mukjizat Ketika Allah mengutusnya untuk terbang memasuki hidung raja Namrud, lalu masuk sampai otaknya dan membuatnya menemui ajalnya. Belalang dan kutu adalah serangga yang diperuntukkan untuk mengingatkan fir'aun dan tentaranya agar mereka berfikir. Lebah adalah salah satu serangga yang Allah berikan padanya isyarat keilmuan sehingga manusia mendapatkan manfaat yang sangat besar dari seekor lebah. Lalat adalah serangga yang dijadikan matsal oleh Allah untuk orang yang menjadikan berhala sebagai sesembahan selain Allah, dan dikemudian hari lalat menjadi satu isyarat ilmiah Ketika Nabi Muhammad bersabda tentang sayap lalat, bahwa sayap kirinya adalah racun dan kanannya adalah obat penawarnya. Adapun semut, adalah serangga yang Allah jadikan sebagai kisah unik dalam perjalanan hidup Nabi Sulaiman, dan ternyata dikemudian hari semut menjadi salah satu serangga yang kehidupannya sangat mirip dengan system kehidupan manusia. Mereka memiliki system pertanian, peternakan, peperangan antar suku, perbudakan. Bahkan membangun sarang bertingkat yang menjadi sumber inspirasi Masyarakat mesir kuno dalam mengembangkan kualitas bangunan mereka.

Serangga adalah salah satu hewan yang memiliki jumlah jenis terbanyak di dunia. Jumlah ayat yang membahas serangga dalam al-Qur'an terdapat 11 ayat, dua ayat tentang lebah, dua ayat tentang semut, dua ayat tentang belalang, satu ayat tentang kutu, satu ayat tentang laron, satu ayat tentang nyamuk, satu ayat tentang rayap, dan satu ayat tentang lalat. Dalam perspektif al-Qur'an, Binatang-binatang itu memiliki system Masyarakat sendiri. Seperti semut dan lebah, bahkan mereka memiliki bahasa atau cara komunikasi jauh sebelum penelitian dilakukan hingga Allah memberikan anugerah kemampuan kepada Nabi Sulaiman untuk berbicara dengan bangsa hewan.

Salah satu hewan yang disebutkan dalam al-Qur'an adalah semut, hal ini disebutkan dalam surah an-Naml ayat ke-18. Dalam kisahnya dengan Nabi Sulaiman semut diceritakan sebagai sebuah koloni yang dipimpin oleh seekor semut betina yang menjadi ratu. Sang ratu kemudian menyeru kepada seluruh pasukannya agar mereka masuk ke dalam sarang supaya Sulaiman dan bala tentaranya tidak menginjak mereka. Al-Zamakhsyari dalam kitabnya al-Kassyaf menyebutkan bahwa Sulaiman mendengar seruan semut itu sejauh 3 mil, lantas kemudian Nabi Sulaiman tertawa lantaran mendengar seruan semut kepada kawanannya tersebut. Hal ini kemudian membuat beliau bersyukur atas nikmat Allah berupa kemampuan memahami bahasa hewan dan berbicara dengan mereka. Atas dasar ini kemudian orang yang diberi kemampuan oleh Allah dengan keahlian di bidang pengetahuan hewani hendaknya mereka bersyukur. Dan atas dasar ayat ini juga kemudian ahli zoologi melakukan penelitian terkait komunitas semut dan juga pemimpinnya yang diungkapkan oleh al-Qur'an dengan menggunakan tanda Perempuan. Dan atas dasar ayat ini juga kemudian terbukti bahwa al-Qur'an adalah kitab samawi yang memiliki mukjizat tiada banding berupa isyarat-isyarat ilmiah yang sangat luas.

Dalam perkembangannya, penelitian semut kemudian sampai kepada system kehidupan sosial yang ada dalam koloni mereka. Ilmuwan muslim yang sekaligus seorang mufassir bernama Thanthawi Jauhari menyebutkan kalau system kehidupan sosial semut memiliki beberapa perincian yang menarik. Mulai dengan kehidupan kasta ala Kerajaan yang terbagi menjadi semut ratu, semut pejantan, semut prajurit, dan semut pekerja. Selain itu kehidupan sosial semut sangat erat dengan gotong royong dalam banyak hal terutama Pembangunan sarang, mencari makan, merawat bayi-bayi semut, berperang antar koloni, dan masih banyak isyarat lainnya. Bahkan kehidupan sosial mereka sampai pada titik pertanian, peternakan, dan pengairan. Ibnu Khaldun dalam Muqaddimahnya menyebutkan bahwa keberadaan semut di suatu wilayah ternyata menunjukkan Tingkat kemakmuran daerah tersebut.

Salah satu kitab tafsir yang mengangkat tema sains adalah kitab al-Jawahir fi tafsir al-Qur'an al-Karim yang dikarang oleh syaikh Thanthawi ibn Jauhar al-Mishry, beliau lahir di desa 'Iwadhillah Hijaz bagian timur mesir pada tahun 1287 H/1862 M dan wafat pada tahun 1358 H/1940 M di Kairo, Mesir. Ia adalah orang sederhana yang terdidik dalam lingkungan keluarga pecinta ilmu, salah satu kecenderungan Thanthawi Jauhari adalah memiliki pemikiran rasional yang sangat terbuka. Beliau tidak kolot dalam menuntut ilmu pengetahuan bahkan juga mempelajari ilmu-ilmu di luar islam seperti filsafat, sains, dan lainnya. Dalam ilmu bahasa beliau mengatakan, Bahasa adalah ilmu alat yang digunakan untuk mencapai pengetahuan. Oleh karena itulah kemudian beliau mendirikan tempat pembelajaran Bahasa inggris untuk dijadikan pijakan awal terhadap penelitian ilmu-ilmu barat.

Dalam tradisi beragama Thanthawi Jauhari mengikuti fiqh madzhab syafi'I dan Aqidah asy'ariyah. Dalam pemikirannya beliau cenderung untuk mengungkapkan pemikiran saintis bahkan adalah termasuk orang yang menafsirkan al-Qur'an dengan sains. Hal ini beliau tujukan agar umat islam menjadi sadar akan pengetahuan umum, dalam kitab tafsirnya dapat dijumpai berbagai penafsiran sains yang luar biasa memukau. Seperti penafsiran serangga, penciptaan manusia, penciptaan semesta, kehidupan semut, lebah, dan banyak lagi hewan yang dijadikan sebagai matsal dalam al-Qur'an.

Kitab al-Jawahir fi tafsir al-Qur'an al-Karim menjadi sangat penting untuk dikaji, hal ini berkaitan dengan singgungan al-Qur'an yang ternyata sangat ilmiyah dan dapat dibuktikan melalui riset lapangan. Surah an-Naml ayat 18 yang membahas seekor semut sedang memberi perintah kepada koloninya supaya masuk ke dalam sarang, ternyata dapat menjadi sebuah penelitian sains lapangan.

Pembahasan Semut secara umum terdapat pada al-Qur'an surah an-Naml ayat 18 :

"hingga ketika sampai di lembah semut, ratu semut berkata, "Wahai para semut, masuklah ke dalam sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadarinya."

Dalam ayat di atas terdapat isyarat ilmiyah yang menakjubkan, dan dapat dijabarkan secara terperinci. Tinjauan pertama yang membahas ayat ini adalah pembahasan kritis tentang Bahasa, yang mana lafadz diterjemahkan dengan seekor semut, tentu secara kaidah kebahasaan ini adalah sebuah kesalahan Bahasa karena dalam Bahasa arab "ta' marbuuthoh" merupakan tanda ta'nits (tanda yang mengindikasikan makna Perempuan). Adapun dalam terjemahan lama kemenag tahun 2002 (belum ditashih) hanya diterjemahkan dengan seekor semut. Hal ini berangkat lantaran ada pendapat yang mengatakan bahwa kata adalah bentuk mufrod dari semut, sedangkan jamaknya adalah . Ustadz Agus Purwanto yang mendalami fisika kuantum dan menggeluti bidang sains al-Qur'an kemudian memberikan garis bawah pada penerjemahan tersebut lalu menyebutkan bahwa yang benar dalam penerjemahan itu ialah "Ratu Semut" dan kemudian dibenarkan pada terjemahan kemenag 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun