Mohon tunggu...
Muhammad Fathan
Muhammad Fathan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Prodi Jurnalistik

Saya seorang mahasiswa Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan jurnalistik yang hobinya berfoto-foto

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Definisi, Bentuk, dan Strategi Dakwah yang Efektif

15 Juni 2024   15:59 Diperbarui: 15 Juni 2024   16:44 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Unsur kelima adalah metode dakwah. Metode  dakwah muncul untuk memilih jalan atau cara pelaksanaannya agar tujuan dakwah mencapai berbagai mad'u yang beragam. Ada tiga metode dakwah yang terkenal, yaitu bilhikmah, ceramah, dan diskusi. Unsur keenam adalah efektifitas atau pengaruh dakwah. Sederhananya, efek dakwah adalah hasil yang telah dicapai dengan dakwah yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik, metode, strategi, dan pendekatan tertentu.

Ruang lingkup dakwah juga mencakup pendekatan, strategu, metode, dan teknik Dakwah. Pendekatan dakwah merupakan  cara untuk mengatasi permasalahan dakwah misalnya, sosial, budaya, agama.

Strategi dakwah berkaitan dengan rencana dakwah yang didesain, misalnya personal, rasional, spiritual. Sedangkan metode dakwah merupakan pilihan dakwah yang tepat: an-Nahl 125: bilhikmah dan mauidzatul hasanah. Terakhir adalah teknik dakwah, yakni praktik menggunakan metode dakwah dari A sd Z.

Sasaran dakwahnya adalah umat manusia. Nabi Adam sebagai manusia pertama adalah seorang muslim. Bahkan semua nabi mempunyai agama yang sama. Nabi bersabda, "Para nabi bagaikan saudara seayah, agama mereka satu yakni agama Islam, dan ibu-ibu (syariat-syariat) mereka berbeda-beda” (HR. Bukhari dan Muslim). Syariatnya berbeda-beda, namun agama para nabi sama.

Faktor keberhasilan dakwah mencakup banyak aspek. Misalnya saja penggunaan teknologi dan ketelitian dalam memilih cara, strategi dan metode dakwah. Namun, dalam konteks praktis, yang tak kalah penting adalah pengembangan bahasa retorika dakwah. Untuk itu, dalam mengembangkan retorika dakwah verbal, baik lisan maupun tulisan, setidaknya ada tiga faktor yang harus diperlihatkan, yakni penggunaan bahasa baku, berdasarkan data, dan berbasis riset.

Ruang lingkup dakwah juga mencakup hubungan dakwah dengan ilmu-ilmu lain yang bersekutu. Seperti sosiologi, antropologi, psikologi, politik, dan tentunya ilmu retorika.*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun