Mohon tunggu...
MUHAMMAD FARRELL BRYLLIANT
MUHAMMAD FARRELL BRYLLIANT Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT-PROGRAM STUDI GEOGRAFI-ANGKATAN 2023

Hobi:Bermain bola, Badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Curah Hujan di Kota Semarang dengan Menggunakan Framing Teks

19 Maret 2024   08:20 Diperbarui: 19 Maret 2024   08:22 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. BMKG Sebut 4 Faktor Sebabkan Banjir Semarang, Ingatkan Cuaca Buruk

Dilansir dari cnnindonesia.com (01/01/2023), bahwa Angin monsun, adanya ex-TC Ellie di wilayah Australia bagian utara, ada aktivitas gelombang Rossby Equatorial dan Madden Julian Oscillation, dan Kelembaban udara yang cukup tinggi dan labilitas udara yang cukup labil merupakan 4 faktor yang dapat membuat intensitas curah hujan menjadi tinggi/ekstrem. Maka curah hujan yang tinggi tersebutlah yang mengakibatkan banjir di semarang.

5. BMKG Jelaskan Asal Hujan Sangat Lebat Penyebab Banjir Semarang

Dilansir dari tekno.tempo.co (01/01/2023), bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang merilis analisa cuaca penyebab hujan deras di Kota Semarang pada Sabtu, 31 Desember 2022. Banjir langsung membekap Kota Semarang setelah hujan berintensitas tinggi tersebut. Analisis cuaca Stasiun Meteorologi mengidentifikasi adanya sirkulasi pusat tekanan rendah di utara Australia. "Mengakibatkan adanya daerah pertemuan angin serta peningkatan kecepatan angin di wilayah Jawa Tengah termasuk Kota Semarang," kata Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno, dalam keterangan tertulis, Minggu 1 Januari 2022.

6. BMKG: Intensitas Curah Hujan Tinggi di Semarang dan Sekitarnya Disebabkan Aktifnya Gelombang Atmosfer Rossby

Dilansir dari Halosemarang id (01/01/2023), bahwa Cuaca ekstrem yang diprediksi BMKG yang terjadi pada periode 31 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023 di wilayah Jawa Tengah termasuk Kota Semarang dan sekitarnya, disebabkan aktifnya gelombang atmosfer Rossby. Yang mana hal ini khususnya di Jawa Bagian Utara, sehingga dapat mempengaruhi terjadinya daerah konvergensi atau pertemuan angin dan belokan angin di wilayah Jawa Tengah.

7. Curah Hujan Masih Tinggi, Jalan Penghubung Semarang - Temanggung Rawan Longsor

Dilansir dari New.okezone.com (14/01/2023), bahwa Curah hujan di wilayah Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang sampai saat ini masih tinggi. Kondisi ini membuat tebing yang berada di sepanjang jalan penghubung Sumowono - Kaloran, Temanggung rawan longsor. Dari pantauan wartawan, Sabtu (14/1/2023), sepanjang jalan mulai dari Sumowono hingga daerah Kaloran, Temanggung ada sejumlah jurang dengan kedalaman bervariasi dan tebing. Kontur tanahnya merah sehingga saat diguyur hujan deras rawan longsor.

8. Curah Hujan Tinggi di Semarang Selama Sepekan, Begini Penjelasan BMKG

Dilansir dari Radarsemarang.jawapos.com (14/03/2023), bahwa Hujan yang terus mengguyur Kota Semarang dan sekitarnya beberapa hari ini berkemungkinan akan berlangsung hingga beberapa hari kedepan. Meningkatnya intensitas hujan terjadi akibat adanya faktor angin muson barat yang bergerak dari arah barat atau wilayah Asia yang biasanya berlangsung dengan rentang waktu cukup lama. Ia mengungkapkan adanya penumpukan angin yang masuk dari wilayah barat yang bergerak ke atas dan membentuk awan kompektif atau awan hujan. Kelembapan udara yang tinggi menjadi faktor terjadinya intensitas hujan yang cukup tinggi, ditambah uap air yang dibawa melalui awan yang melintas dari Samudera Pasifik menuju wilayah Semarang dan sekitarnya.

9. Hujan Deras, Longsor Tutup Jalan Dewi Sartika Semarang

Dilansir dari Kompas.com (01/12/2023), bahwa Longsor terjadi di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Longsor tersebut diduga karena curah hujan di Kota Semarang yang cukup tinggi. Kejadian tersebut, membuat akses Jalan Dewi Sartika sempat lumpuh. Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Patrick Bagus Yudhistira membenarkan kejadian itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun