Mohon tunggu...
Muhammad Farras Arridlo
Muhammad Farras Arridlo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030127 UIN Sunan Kalijaga

Musik dan vokal,kenapa?,karena musik bisa mengontrol emosi kita dan vokal adalah salah satu kebebasan untuk mengekspresikan apa yang ada pada diri kita.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Godzilla Minus One: karya Epic Takashi Yamazaki yang Mengertakan Hati dan Pikiran

8 Juni 2024   15:00 Diperbarui: 8 Juni 2024   15:16 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/06/01/film-godzilla-minus-one-2023-4_169.jpeg?w=650&q=90

Meski sukses besar di berbagai negara, ada satu kekurangan dari Godzilla Minus One: film ini tidak tayang di bioskop Indonesia, kemungkinan karena bertepatan dengan rilis Godzilla x Kong: The New Empire. Hal ini mempengaruhi cara penonton mendapatkan pengalaman sinematik penuh dari film ini. Pengalaman sinematik, seperti kemegahan adegan ketika Godzilla muncul dan meratakan segala yang dia temui serta scoring musik dan raungan Godzilla yang menggelegar, menjadi kurang maksimal .

Untuk menikmati visual dan audionya, beberapa penonton menonton Godzilla Minus One dua kali: pertama di layar TV untuk visualnya, kedua di handphone dengan headphone untuk menikmati kemegahan scoring musiknya. Meskipun begitu, respons positif dari penonton dan kritikus dari berbagai penjuru dunia terhadap film ini sangat tinggi .

Sebuah Pengalaman Sinematik yang Unik

Godzilla Minus One tidak hanya mengandalkan aksi monster raksasa, tetapi juga memberikan perhatian khusus pada pengembangan karakter manusia. Film ini menyelami konflik batin Shikishima dan menunjukkan bagaimana trauma perang dan rasa bersalah dapat menghantui seseorang. Penonton dibuat peduli dengan perjuangan Shikishima, baik dalam menghadapi Godzilla maupun dalam usahanya untuk membangun kembali hidupnya bersama Noriko dan Akiko .

Visual dalam film ini juga tidak main-main. Meskipun anggarannya terbatas, efek visual dalam Godzilla Minus One memberikan kesan realistis yang sangat kuat. Adegan-adegan seperti kapal penyapu ranjau yang dikejar oleh Godzilla atau saat Godzilla menghancurkan Ginza dibuat dengan detail yang sangat memukau. Setiap kali Godzilla muncul, penonton merasakan intensitas dan ancaman yang ditimbulkannya .

Harapan untuk Sekuel

Melihat bagaimana film ini berakhir dan dengan respons yang sangat positif, semoga Takashi Yamazaki mendapatkan lampu hijau untuk menggarap sekuel dari karyanya ini. Dengan visinya yang kuat dan kemampuan teknis yang luar biasa, Yamazaki telah membuktikan bahwa ia mampu membawa Godzilla kembali ke akarnya sebagai simbol trauma dan kekuatan destruktif, sambil tetap menyuguhkan kisah yang menggugah dan bermakna .

Kesimpulan

Godzilla Minus One bukan hanya sukses dalam eksekusi cerita dan pengembangan karakter, tetapi juga dalam penggunaan anggaran yang efektif dan pencapaian teknis dalam VFX. Keseluruhan film ini menunjukkan bahwa dengan visi yang jelas dan kemampuan teknis yang tinggi, sebuah film dengan anggaran terbatas dapat mencapai kesuksesan besar dan mendapatkan penghargaan internasional. Yamazaki telah menunjukkan bahwa ia mampu menghadirkan Godzilla sebagai simbol trauma yang menggetarkan hati sekaligus memberikan hiburan yang tak terlupakan .

Godzilla Minus One adalah bukti nyata bahwa genre kaiju masih memiliki tempat istimewa di hati para penonton, dan dengan tangan kreatif seperti Yamazaki, masa depan film kaiju terlihat sangat cerah. Film ini bukan saja berhasil menjadi sajian fantasi sci-fi yang menarik, tetapi juga sebagai period piece perang yang menggugah perasaan dan pikiran. Melihat Godzilla di film ini bukan sekadar seru karena besar dan epic karena pertarungannya dahsyat, tetapi juga karena cerita dan visualnya yang menyentuh dan memukau .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun