Selanjutnya, Marx dan Engels memulai kemitraan intelektual yang sangat berpengaruh dengan menyusun kritik terhadap pemikiran filosofis Bruno Bauer. Kritik ini kemudian mereka terbitkan sebagai "The Holy Family". Melalui karya ini, mereka tidak hanya menunjukkan keberanian mereka dalam menantang ide-ide dominan pada masanya, tetapi juga membangun fondasi bagi kritik terhadap struktur sosial yang ada. Kemitraan ini menjadi landasan yang kuat bagi perkembangan pemikiran sosial dan politik mereka yang akan datang.
Sementara itu, tinggal di Paris memberi Marx kesempatan untuk terus mendalami studi ekonomi politik, mempelajari gerakan sosialis Prancis, dan menggali sejarah Prancis. Semua ini membentuk landasan penting bagi karya utamanya, "Das Kapital", yang menjadi salah satu karya ekonomi politik paling berpengaruh dalam sejarah. Keyakinannya akan pentingnya kritik terhadap ekonomi politik yang berpusat pada sosialisme ilmiah semakin diperkuat, dan ia merasa perlu untuk membangun kritik ini di atas landasan pemikiran yang kokoh.
Pola komunikasi Marx tidak hanya melibatkan penulisan, tetapi juga kolaborasi dengan individu-individu seperti Engels yang berbagi visinya. Melalui kolaborasi ini, gagasan-gagasan mereka menjadi semakin tajam dan terfokus, memperkuat pemikiran revolusioner mereka. Meskipun dihadapkan pada kendala politik dan kehidupan yang sulit, Marx tetap teguh pada misinya untuk menyebarkan pemikiran revolusioner melalui tulisan dan kerja sama dengan individu-individu yang sejalan dengannya. Dengan memadukan kecerdasan intelektualnya dengan kerja sama yang produktif, Marx berhasil memperluas pengaruhnya dan meninggalkan warisan yang abadi dalam sejarah pemikiran sosial dan politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H