Kimia adalah bidang ilmu yang dipelajari siswa sejak awal sekolah. Bidang ini tidak lain adalah ilmu yang mempelajari proses-proses alam dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut: Misalnya membakar padi, membakar kayu untuk dijadikan asam, dan memfermentasi kedelai untuk dijadikan tempe. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kimia adalah ilmu tentang komposisi, sifat, dan reaksi unsur dan zat. Namun jika dilihat dari akar bahasanya, kata kimia berasal dari kata Arab alkimiyah atau alkimiyah. Dikutip dari buku "Mengetahui Sejarah Unsur Kimia" karya Miftakul Janna, arti dari alkimiya adalah menuangkan atau menekan secara bersamaan.
Selama ini kita mengetahui bahwa kimia telah dipelajari sejak lama, mungkin sejak zaman orang tua kita hingga saat ini. Namun tahukah Anda siapa sebenarnya yang menemukan bidang kimia ini?
Ternyata Jabir bin Haiyan adalah penemu ilmu kimia. Beliau merupakan salah satu ilmuwan Islam terkemuka yang hidup pada masa Kekhalifahan Abbasiyah. Tetapi apa maksud dari nomor atom besi dengan karya jabir bin haiyan?Â
Nomor atom merupakan jumlah total proton yang terdapat pada inti setiap atom suatu unsur kimia mewakili angka atom unsur tersebut. Setiap unsur dicirikan sang angka atom yang unik. Nomor atom ini dilambangkan menggunakan huruf "Z.
" Faktanya, setiap atom menurut suatu unsur terdiri menurut jumlah proton yang sama. Jadi, mempunyai angka atom yang sama. Namun, unsur yang tidak sama mempunyai angka atom yang tidak sama.
Lalu ada isotop
Isotop diketahui asal berdasarkan bahasa Yunani, yakni berdasarkan istilah isos yang artinya "sama" & istilah topos yang artinya "tempat". Dilihat berdasarkan berdari katanya, isotop lalu sanggup diartikan menjadi sebuah unsur yang mempunyai angka atom sama menggunakan massa yang tidak sama. Perbedaan dalam massa & angka ini dikarenakan jumlah muatan yaitu proton & neutron yang tidak sama.
Jadi, bila pada alam atau pada suatu lingkungan terdapat unsur yang massanya tidak sama maka dipastikan jumlah proton & neutron nir sama atau nir seimbang. Unsur yang terdapat pada alam sanggup tergolong ke pada isotop, saat mempunyai massa & angka atom yang tidak sama. Isotop lalu memilih sifat kimia berdasarkan unsur pada alam tersebut. Saat unsur-unsur isotop ini saling bertemu maka akan membangun suatu unsur menggunakan sifat kimia yang lebih khas.
Besi memiliki nomor atom yaitu 26, dan memiliki isotopnya 54 sampai 58 tetapi yang paling stabil adalah isotop 57. Dari sini kita akan belajar kaitan antara besi dengan apa yang ada dalam Al-Qur'an. Merujuk pada isotop yaitu 57 terdapat dalam surah ke-57 dalam Al-Qur'an yaitu Surah Al-Hadid. Surah Al-Hadid ini memiliki makna atau arti yaitu Besi. Nomor atom yang dimiliki besi yaitu 26, kita merujuk pada ayat di surah Al-Hadid ayat 25-26 yang memiliki arti sebagai berikut :
"Sesungguhnya telah kami utus beberapa rasul kami dengan (membawa) keterangan, dan kami turunkan serta mereka kitab dan neraca (ke'adilan) supaya berdiri manusia di atas ke'adilan. Dan kami turunkan (adakan) besi, untuk (mendapat) kekuatan yang sangat dan beberapa manfaat bagi manusia, dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolongNya (agamaNya) dan rasul-rasulNya, (Sedang Dia) gaib (dari mereka). Sungguh Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.".
Ternyata ilmu Allah SWT di tularkan kepada kita semua melalui perantara umatnya yaitu Jabir bin Haiyan yang sampai sekarang kita masih bisa terus belajar tentang ilmu yang Allah berikan. Semoga yang kita pelajari selalu bermanfaat dan memperkaya keimanan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H