Mohon tunggu...
Muhammad Farhan Syahputra
Muhammad Farhan Syahputra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa universitas Nasional

Saya menyukai foto dan video

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Citayam Fashion Week yang Menjadi Pusat Perhatian

2 Agustus 2022   14:41 Diperbarui: 2 Agustus 2022   16:20 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena Citayam Fashion Week dalam sebulan terakhir ini sangat populer di kalangan semua umur. Awal mula penamaan citayam fashion week lebih mengarah untuk merendahkan orang orang yang sering berkumpul di daerah tersebut.

Citayam Fashion Week (CFW) sama sekali tidak ada hubungannya dengan wilayah Citayam yang menjadi salah satu stasiun pemberentian kereta KRL Jakarta-Bogor. Citayam fashion week justru mengarah kepada kawasan MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat. 

Yang dijadikan catwalk dalam citayam fashion week ini adalah tempat penyeberangan orang atau zebra cross. Di tempat zebra croos tersebut para “model” bergantian berjalan sambil menampilkan Fashion berbusana mereka yang beranekaragam.

Citayam Fashion Week mengambil role mode pada gaya berbusana anak muda Tokyo. yang terjadi pada tahun 1980-an, oleh sekelompok anak muda yang menempati jalanan di kawasan stasiun kereta api Harajuku. Mereka menggunakan fashion nontradisional sebagai mengekspresikan diri mereka dalam menghadapi norma masyarakat yang tidak sesuai.

Kegiatan Citayam Fashion Week mulai viral pada bulan Juni 2022. Sejumlah video remaja yang berkumpul di kawasan MRT Dukuh atas viral di media sosial. 

Fashion yang mereka gunakan sangat beraneka ragam. Rata rata remaja yang berkumpul di Dukuh Atas berasal dari daerah Bojonggede, Citayam, dan Depok. Dengan adanya Citayam Fashion Week ini menjadi role mode bagi kota kota besar di Indonesia contohnya di kota Surabaya.

beberapa remaja berkumpul di Dukuh Atas hanya sekedar butuh tempat berkumpul. kita bisa melihat kepadatan kota dan ruang terbuka yang sudah mulai sedikit yang menjadikan citayam fashion week ini sebagai ruang terbuka yang masih bisa digunakan oleh umum.

Selain itu daerah Dukuh Atas juga dijadikan sebagai persimpangan moda transportasi Jabodetabek. Seperti MRT, Kereta KRL dan Kereta Bandara, warga yang ingin mendatangin Kawasan dukuh atas ini hanya perlu membeli tiket kereta KRL dan makanan ringan sudah bisa berkumpul berjam-jam tanpa terintimidasi jarak kelas sosial yang terjadi di Jakarta. 

Ide dan kreativitas para remaja Citayam Fashion Week mulai muncul dalam mengenal dunia fashion yang membuat para remaja remaja tersebut sudah mengerti tentang dunia fashion.

Warga disekitar dukuh atas susah untuk diwawancarai mengenai fenomena citayam fashion week ini dan beruntungnya saya mendapatkan seorang remaja bernama gaisha yang berasal dari ciracas, Jakarta Timur yang bisa saya wawancarai mengenai fenomena citayam fashion week.

dalam wawancara tersebut saya menanyakan kepada gaisha alesan gaisha datang ke daerah dukuh atas ini, ia menjawab "suasana di dukuh atas ini sangat enak dan bagus untuk foto foto" ucap gaisha dalam wawancara tersebut, 

lalu saya bertanya kembali kepada gaisha apa pendapat gaisha dengan viralnya citayam fashion week ini, ia menjawab "daerah dukuh atas ini menjadi ramai dan remaja remaja disini sudah mengetahui tentang dunia fashion dan ia berharap agar pemerintah tidak menutup acara seperti ini yang bisa memberikan dampak besar bagi para remaja" ucap gaisha dalam wawancara tersebut.

Selain dijadikan tempat liputan para awak media, Citayam Fashion Week juga menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang disekitar dukuh atas ini, para pedagang bersyukur dengan adanya citayam fashion week ini omset mereka bisa Kembali normal dari yang biasanya karena para pedagang ini sudah lama tidak merasakan momen seperti ini semenjak covid 19 melanda. 

Seperti pedagang siomay yaitu Bapak Andre dia berjualan sudah lebih dari 3 tahun di daerah Dukuh atas dan Sudirman dari pukul 12 siang sampe 10 malam. 

Omset yang didapatkan oleh Bapak Andre  melebihi dari biasanya. “sebelum adanya fenomena citayam fashion week ini omset saya biasanya sekitar 100 hingga 150 ribu namun setelah adanya fenomena citayam fashion week ini omset saya 2 kali lipat dari yang biasanya sekitar 200 hingga 300 ribu perhari.” Ucap Bapak Andre.

Dengan adanya Fenomena Citayam Fashion Week warga yang tinggal di sekitar dukuh atas dan sudirman, mempunyai penilaian masing masing tentang fenomena Citayam Fashion Week ini,

namun yang tak disangka masih ada oknum yang menyalahgunakan citayam fashion week ini, menjadi wadah LGBT dan maka dari itu pemerintah langsung bergerak cepat menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria Alynudin mengatakan Kejadian di Citayam itu tentu penting menjadi perhatian yang khusus kita harus bimbing, kita didik, kita perhatikan dan kita arahkan menjadi lebih baik. 

Menurut Anwar Abbas selaku wakil ketua umum majelis ulama indonesia mengatakan bahwa ia sangat mendukung dengan adanya citayam fashion week ini namun ia perlu melakukan evaluasi atas dampak negatif yang muncul seperti lgbt seharusnya ada perhatian tersendiri dari pihak orang tua untuk membimbing anaknya agar tidak terjerumus lgbt.

Para penegak hukum harus menindak oknum tersebut dengan tegas yang secara jelas mempertontonkan LGBT kepada masyarakat luas, karena dikhawatirkan menjadi pengaruh yang buruk bagi para remaja remaja yang masih labil dalam mengambil keputusan mana yang benar dan salah. 

Namun dibalik pengaruh negatifnya ada juga pengaruh positifnya Citayam Fashion Week ini yaitu membuat para remaja mempunyai tempat wadah untuk menyalurkan ide dan kreatifitas nya masing masing. 

Selain itu dengan adanya citayam fashion week ini bisa mengembalikan perekonomian para pedagang yang sangat teribas akibat covid 19 dan masih banyak pengaruh positif yang bisa di rasakan, mulai dari kalangan anak-anak, dan orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun