Memang, 'Centaurus' bukanlah nama resmi subvarian COVID-19 yang diberikan WHO. Namun BA.2.75 ini telah menyebar ke banyak negara, termasuk Indonesia.
secara sederhana, penjelasan subvarian Centaurus adalah strain BA.2.75 dari virus Corona subvarian Omicron yang terdeteksi di India pada Mei 2022.
Nama Centaurus sendiri adalah nama julukan yang diberikan warganet di media sosial, yakni Xabier Ostale seorang fanatik lockdown.
"Aku memberikan nama baru BA 2.75 varian setelah galaxy. Nama barunya adalah strain Centaurus. Terbiasalah, Sekarang aku yang memimpin pandemi," ujarnya.
Centaurus bukan nama resmi yang dipakai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Ahli Virologi Kanada Dr Angela Rasmussen menyampaikan dalam unggahannya agar para tenaga medis tak memakai julukan ini.
Centaurus bukan nama resmi yang dipakai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Ahli Virologi Kanada Dr Angela Rasmussen menyampaikan dalam unggahannya agar para tenaga medis tak memakai julukan ini.
"Komunitas medis harus terus 'menyebutnya BA.2.75 seperti kita semua yang menggunakan nomenklatur standar'," ungkapnya.
Apakah subvarian "Centaurus" lebih menular?
Dikutip dari Independent, masih belum jelas apakah virus lebih bisa menyebabkan penyakit yang lebih serius dibandingkan varian Omicron lain.