Terima Kasih sudah mengklik artikel ini dan selamat membaca.
Tentu saja dengan maraknya pemahaman sekularisme di Turki, Kemal sudah merancang pembaharuan yang akan ia terapkan di Turki. tapi apakah kalian tahu bahwa pembaharuan tersebut harus didasari oleh pemikiran? jika tahu ataupun tidak kalian tetap harus baca penjelasan di bawah ini yaa hehe.
PEMIKIRAN DAN PEMBAHARUANÂ
Dalam pemikiran yang ingin diimplementasikan oleh kemal terhadap Turki, Kemal menggunakan tiga landasan ideologi Nasionalisme, Westernisme, dan Sekulararisme. Pemikiran ini akan menjadi dasar sebuah pembaharuan yang akan diimplementasikan oleh Kemal kepada masyarakat Turki.
- Nasionalisme
Kesadaran nasionalisme Turki muncul ketika pertengahan abad ke-19, gerakan ini terbentuk hasil dari Kemal dan kawan-kawannya ketika masih di Masjlis Nasional Agung pada tahun 1920. Pada saat itu Kemal menjadi ketua, dan melaksanakan rapat di Ankara yang kemudian berubah menjadi ibu kota Republik Turki, dalam sidang itu dihasilkan beberapa keputusan ;
- Kekuasaan teratas berada di tangan rakyat Turki
- Majlis Nasional merupakan sebuah perwakilan
- Majlis Agung bekerja sebagai badan legislatif dan eksekutif
- Majlis negara yang terpilih melalui jalur Majlis Agung akan mendapatkan tugas pemerintah
- Ketua Majlis nasional dapat merangkap jabatannya sebagai ketua Majlis Negara
Dengan begitu, Mustafa Kemal dengan kawan-kawannya yang berpaham nasionalis tetap bergerak dan secara perlahan mereka dapat mengambil kontrol situasi yang ada, hingga pada akhirnya sekutu mengklaim mereka sebagai penguasa de facto dan de jure di Turki. Pada 23 Juli  1923 adanya sebuah penanda tanganan pada perjanjian lausanne dan pemerintahan yang dipimpin Kemal mendapatkan sebuah pengakuan Internasional.
Konferensi Lausanne diselenggarakan pada 1923 tepat tiga hari pasca Abdul Majid II menjabat sebagai khalifah. Perwakilan dari Turki pun turut menghadiri kongres tersebut, pada waktu kongres dimulai Inggris meminta beberapa syarat guna diakuinya kemerdekaan Turki, syarat itu pun akhirnya dikenal dengan sebutan syarat Curzon, yaitu ;
- Dihapusnya Khalifah Utsmani
- Diputuskan segala hal dengan Islam
- Dikeluarkannya semua pengurus kekhalifahan dan Islam dari Turki
- Dibuatnya undang-undang sipil sebagai pengganti undang-undang Islam
Pada dasarnya masih banyak kelompok yang berupaya memepertahankan kekuasaan khalifah, akan tetapi kekuatan Kemal yang sudah tak terbendung dan menyingkirkan orang-orang yang berusaha mengalangi Kemal. Pada tahun 1924 Kemal mendeklarasikan penghapusan kekhalifahan dan mengumumkan berdirinya Republik Turki. Kemal juga menghapuskan seluruh kegiatan keagamaan dari pemerintahan, pelucutan hijab penduduk sipil yang dilakukan oleh bala tentaranya, dan adanya sebuah undang-undang yang menyatakan bahwa harus ada patung Ataturk di seluruh pelosok Turki. Kemal pun mengubah adzan yang semulanya bahasa Arab kini menjadi bahasa Turki, penulisan bahasa Turki harus menggunakan huruf Latin yang mana sebelumnya huruf Arab. Masih banyak yang diubah olek Kemal yang mana tidak banyak orang kafir yang berani melakukan hal itu.
- Westernisme
Westernisasi sesuai sebutannya yang berarti mengadaptasi gaya hidup barat, dengan meniru dan mengambil cara hidup orang Barat. Jadi untuk orang-orang yang mengambil unsur kehidupannya dan berpacu kepada dunia Barat, maka hal itu bisa disebut dengan westernisasi.
Dalam pemikiran Kemal tidak hanya dipengaruhi oleh ide golongan nasionalis Turki, akan tetapi juga dengan ide golongan Barat. Turki dapat maju dengan meniru Barat. Ketika perjuangan kemerdekaan telah terwujud, maka Kemal memulai perjuangan baru untuk memperoleh dan mewujudkan peradaban Barat di Turki.Â
Peradaban Barat yang ditiru ilmunya tidaklah setengah-setengah melainkan keseluruhan. Ahmed Agouglo, pengikut Kemal "ketinggian suatu peradaban terletak pada keseluruhannya, bukan bagian tertentu". Peradaban Barat dapat mengalahkan peradaban yang lainnya bukan karena beberapa faktor saja, akan tetapi segala faktor lah yang menjadi penentu keberhasilan peradaban Barat baik peradaban yang baik maupun yang buruk.
Menurut Kemal sendiri bahwa masyarakat yang masih berpegang teguh terhadap pemikiran dan tradisi yang sudah tua nan usang, maka mereka tidak akan dapat mempertahankan wujud tersebut, dengan melesatnya ilmu pengetahuan yang berkembang dan terus membawa perubahan-perubahan, maka kitalah yang harus beradaptasi dan berpegang dengan peradaban yang baru.
Dalam upaya mewesternisasikan Kemal mengambil langkah dalam perubahan dengan menghilangkan fungsi konstitusi keagamaan yang telah ada dalam pemerintahan sebelumnya. Pada tahun 1924 Kemal menghapus biro Syaikh al-Islam serta kementrian syariat, mahkamah syariat. Hukum syariat yang menyusun masalah pernikahan diganti dengan menggunakan hukum Swiss, hukum nikah dilakukan dengan hukum sipil dan tidak lagi dengan hukum syariat. Wanita mendapatkan hak cerai yang sama dengan pria, dan Kemal menetapkan hukum baru tentang hukum dagang, pidana, laut, dan obligasi. Hukum yang baru diciptakan Kemal ini semuanya mengacu kepada hukum Barat dan benar-benar meninggalkan hukum syariat.
Disisi lain, Kemal juga melarang para warganya mengenakan terbus (topi Turki) dan menggantinya dengan topi Barat. Pakaian keagamaan pun dilarangnya dan mengharuskan menggunakan pakaian Barat baik pria maupun wanita. Tahun 1935 menjadi dimana orang Turki semuanya harus memiliki nama belakang, hal ini sudah ditetapkan oleh Kemal yang telah mengeluarkan undang-undangnya dan pada tahun yang sama hari libur diubah yang sebelumnya jumat, kini menjadi minggu.
- Sekularisme
Sebelum Mustafa Kemal menjadi penguasa, dimana Turki dikenal dengan Islam dimana hukum ini dijalankan secara konsisten. Turki dengan konstitusinya telah menyatakan "agama negara Turki adalah Islam" dengan pernyataan ini dapat dilihat bahwa Turki tidak memisahkan antara urusan agama dengan politik dan kenegaraan ditambah dengan keberadaan Syaikh al-Islam beserta mentri agama dan wakaf mereka mempertegas hal tersebut.
Kemalisme membangun dan menciptakan sebuah negara Turki yang sekuler, ketika Kemal berkuasa dan perubahan radikal pun mulai terjadi. Dari tahun 1924 hingga wafatnya Kemal secara ambisius dalam pembangunan dan pemodernisasi dengan menerapkan pola-pola dan konsep Barat. Segala hal yang berhubungan dengan Islam dihapuskan. Undang-undang pendidikan diubahnya dan diganti dengan sekuler, oleh sebab inilah sistem pendidikan tradisional menjadi tergusur. Ditahun yang sama Kemal juga melepaskan sistem peradilan agama, hakim-hakimnya dipensiunkan, dan jurisdiksinya pun dialih fungsikan ke dalam sistem peradilan sekuler. Resmi pada tahun 1926 hukum Islam digantikan dengan hukum yang didasarkan pada hukum Swiss (Esposito, 1984;199).
Politik sekularisasi pun sudah merambah ke dalam bidang pendidikan, Kemal sudah menyatukan pendidikan yang mana pelajaran perihal keagamaan (Islam) sudah mulai dikurangi perlahan-lahan hingga pada akhirnya dihapuskan 1935 sampai 1948. Agama tidak lagi menjadi tanggung jawab sekolah melainkan hal itu sudah menjadi tanggung jawab kepada orang tua masing-masing. Serta pada tahun 1931 lembaga pendidikan imam dan khatib resmi ditutup, disusul pada tahun 1933 fakultas Theologi di Istambul pun ditutup. Kemal pun cukup andil dalam mentransformasi status perempuan Turki. Para penganut nasionalis sekular mereka berpendapat bahwa pendidikan perempuan perlu sangat diperhatikan karena ratanya pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan berkeluarga antara laki-laki dan perempuan merupakan syarat untuk pengembangan sebuah masyarakat di masa Turki modern.
Dekade pemimpinan Kemal menjadikan perempuan mengenakan pakaian model Eropa dan mulai meninggalkan pakaian kuna mereka. Pada tahun 1911 juga merupakan awal berdirinya sekolah keguruan, perawat, bidan, dan sekretaris yang cukup pesat serta ditambah dengan banyak laki-laki yang berguguran pada masa peperangan membawa perempuan ke dalam profesi baru dan pekerjaan pabrik yang banyak ditinggalkan laki-laki. Undang-undang keluarga pada tahun 1916 dan 1917 pun mengakhiri era syariat, yang mulai mempersulit poligami dan memperizinkan perempuan mengajukan perceraian dengan syarat-syarat tertentu. Namun, tempat-tempat pertunjukan, pendidikan, dan beberapa aktivitas lainnya masih ada pemisahan antar ruang mereka dengan para laki-laki. Mustafa Kemal wafat pada 1938, kemudian masa pemerintahannya dilanjutkan oleh koleganya yang bernama Ismet Inonu. Pada masa Inonu Turki membuka sistem politik yang baru, dan pasca perang dunia II Amerika Serikat menjadi pintu utama pengamanan politik dan pembangunan ekonomi Turki, dan berusaha mengurangi sistem paternalistik dan cenderung terhadap multi-partai. Maka, pada 1946 pemerintahan Inonu mengizinkan pembentukan partai demokrat.
makin menarik bukan??Â
oiya teman-teman membaca, jangan lupa berikan feedback kepada artikel ini yaa. dengan membantu menshare atau memberikan tanggapan seperti like dan komennya ya teman-teman. agar konten yang diberikan lebih menarik kedepannya, arigatou gozaimasu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H