Mohon tunggu...
Muhammad Farhan
Muhammad Farhan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Penulis lepas dan hobi menulis. Aktif dalam kegiatan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Mau Jadi Penulis Hebat? Ya Kerja Keraslah!

31 Agustus 2024   08:11 Diperbarui: 31 Agustus 2024   08:31 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi seorang penulis adalah impian bagi banyak orang, namun impian ini tidak mudah dicapai tanpa dedikasi, usaha, dan kerja keras. Hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi, "Bersemangatlah dalam hal-hal yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan janganlah merasa lemah" (HR. Muslim). Hadits ini adalah pengingat tentang pentingnya semangat, kerja keras, dan keteguhan hati dalam menggapai cita-cita. Hadis ini mengandung pesan universal yang relevan bagi siapa saja yang sedang berusaha meraih impian, termasuk menjadi seorang penulis.

Dalam perjalanan menuju kesuksesan, terutama dalam dunia penulisan, kerja keras adalah elemen kunci yang tidak bisa diabaikan. Banyak penulis besar yang kita kenal saat ini mencapai posisi mereka setelah melalui berbagai rintangan dan tantangan. Mereka tidak hanya bergantung pada bakat semata, tetapi juga melalui proses panjang yang penuh dengan kerja keras. Lalu siapa saja penulis yang pekerja keras itu?

Pertama, ada Joanne Kathleen Rowling, yang lebih dikenal sebagai J.K. Rowling, adalah contoh nyata bagaimana kerja keras bisa mengubah nasib seseorang. Sebelum menjadi penulis terkenal dengan seri Harry Potter-nya, Rowling harus menghadapi penolakan berkali-kali. Naskah Harry Potter ditolak oleh 12 penerbit sebelum akhirnya diterima dan menjadi salah satu buku paling laris di dunia. Kisah Rowling mengajarkan kita bahwa kegagalan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan, dan hanya mereka yang tidak menyerah yang akan meraih hasilnya.

Kedua, Stephen King. Seorang penulis horor terkenal, juga menghadapi banyak penolakan sebelum akhirnya sukses. Naskah Carrie, yang merupakan novel debutnya, ditolak oleh 30 penerbit. Namun, King tidak menyerah. Berkat ketekunan dan kerja kerasnya, Carrie akhirnya diterbitkan dan menjadi novel yang sangat sukses, membuka jalan bagi karir King sebagai salah satu penulis paling produktif dan terkenal di dunia.

Ketiga, Stephanie Garber. Sebelum novelnya, Caraval, menjadi best seller selama 15 minggu berturut-turut di The New York Times. Garber harus menghadapi penolakan sebanyak 200 kali dari agen penerbitan. Meskipun begitu, dia tidak berhenti menulis dan berusaha hingga akhirnya usahanya membuahkan hasil. Ini menunjukkan bahwa kegigihan dalam bekerja keras akan membawa seseorang pada keberhasilan, meskipun harus melalui banyak rintangan.

Keempat, dari tanah air Indonesia ada Eka Kurniawan. Penulis novel Cantik Itu Luka, adalah salah satu contoh penulis yang mengalami banyak penolakan sebelum karyanya diakui. Cantik Itu Luka dianggap sebagai salah satu novel terbaik di Indonesia abad ke-21, namun sebelum itu, novel ini sempat ditolak oleh beberapa penerbit. Namun, Eka tidak menyerah dan terus berusaha hingga akhirnya karyanya diakui secara luas dan mendapat banyak penghargaan.

Terakhir, ada Ken Hanggara salah satu cerpenis paling produktif saat ini juga menghadapi banyak penolakan sebelum akhirnya sukses. Ia pernah mengirimkan sekitar seratus cerpen ke sebuah media, namun tidak ada satupun yang diterima. Namun, dia tidak menyerah dan akhirnya berhasil menerbitkan karyanya di media tersebut. Kisah Ken menunjukkan bahwa kesabaran dan kerja keras adalah kunci untuk mencapai kesuksesan.

Pentingnya Kerja Keras dalam Menulis dan Langkah-Langkah Membangunnya. 

Kerja keras dalam menulis bisa diartikan sebagai kesediaan untuk terus berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas tulisan. Dalam dunia penulisan, kemampuan menulis tidak hanya datang dari inspirasi semata, tetapi juga dari upaya yang konsisten dalam mengasah keterampilan tersebut. Menulis bukanlah aktivitas yang bisa dikerjakan secara sembarangan atau sekadar mengikuti mood. Ini adalah proses yang membutuhkan disiplin, komitmen, dan tentu saja, kerja keras. Jika kita senantiasa bekerja keras dalam proses menulis. Lantas apa saja yang akan kita dapatkan dari proses kerja keras tersebut? 

Pertama, Referensi yang Luas. Salah satu bentuk kerja keras dalam menulis adalah memperkaya wawasan melalui berbagai referensi. Penulis yang baik selalu berusaha memperdalam pengetahuan mereka dengan membaca buku, menonton film, mengikuti seminar, melakukan riset lapangan, serta berdiskusi dengan berbagai orang. Semua aktivitas ini membantu penulis untuk memperoleh perspektif yang lebih luas dan mendalam, yang pada gilirannya akan memperkaya tulisan mereka.

Kedua, Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas. Kerja keras juga berarti meningkatkan kuantitas tulisan. Seorang penulis yang serius harus berlatih menulis secara teratur. Namun, menulis dalam jumlah banyak tidak boleh mengorbankan kualitas. Oleh karena itu, penulis perlu menggabungkan latihan menulis yang banyak dengan upaya untuk terus memperbaiki kualitas tulisan mereka. Kuantitas dan kualitas harus berjalan seiring, karena keduanya saling melengkapi dalam proses penulisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun