Mohon tunggu...
Muhammad Farhan
Muhammad Farhan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Penulis lepas dan hobi menulis. Aktif dalam kegiatan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Rajin Membaca Cerita Rakyat

10 Agustus 2024   14:35 Diperbarui: 10 Agustus 2024   14:38 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pernahkah Anda mendengar cerita rakyat? Mungkin bagi kita yang tinggal di Indonesia pasti tidak asing mendengar cerita rakyat dari daerahnya. Berbicara dengan cerita rakyat, Indonesia tentu memiliki banyak cerita rakyat. Tidak hanya berada di beberapa daerah saja. Bahkan banyak sekali daerah di Indonesia yang memiliki cerita rakyat. 

Beberapa cerita rakyat yang mungkin kita kenal seperti kisah si Malin Kundang dari Sumatera Barat, Bawang Merah Bawang Putih asal Yogyakarta, dan masih banyak kisah lainnya. Meskipun terkesan seperti dongeng, tetapi cerita rakyat banyak dipercaya, dan diyakini oleh masyarakat.

Namun, pada masa modern ini. Cerita rakyat saat ini mulai kurang eksis pada kalangan masyarakat modern atau kaum milenial. Alasan kurang eksisnya disebabkan cara pandang masyarakat bahwa cerita rakyat hanyalah kisah-kisah dongeng pengantar tidur saat kita masih kecil.

Cerita rakyat banyak dibaca kalangan anak-anak, daripada orang dewasa. Itu pun belum tentu semua kalangan anak-anak pernah membacanya. Paling hanya tahu beberapa cerita saja. 

Selain itu, cerita rakyat dipahami sebagai sebuah mitos yang tentunya cerita tersebut tidak relevan dengan kehidupan masyarakat modern sekarang ini. Cerita tersebut dianggap tidak masuk akal, dan tidak logis dengan kenyataan. Kemudian, belum lagi masuknya budaya luar yang lebih populer dari cerita rakyat sendiri. Sehingga fenomena ini tentu akan menjadi sebuah permasalahan, sebab cerita rakyat berpotensi akan dilupakan oleh masyarakatnya sendiri. 

Tentu hal ini akan menjadi sebuah tantangan tersendiri dalam literasi masyarakat Indonesia. Anak-anak bangsa yang tidak pernah mendengar ataupun membaca cerita rakyat. Tentu suatu hari mereka akan kurang memiliki kecintaan pada nilai budaya daerahnya sendiri. Sehingga suatu hari cerita rakyat ini kedepan akan dilupakan, dan tidak dilestarikan. 

Maka agar semangat literasi untuk membaca cerita rakyat tidak redup. Lantas bagaimana cara agar kita semangat dalam membaca buku-buku, dan media digital yang membahas tema-tema tentang cerita rakyat? 

Pertama, membaca cerita rakyat sebagai pelajaran membangun nilai moral. Cerita rakyat sendiri mengandung pesan-pesan moral dalam kehidupan. Misalnya seperti kisah si Malin Kundang dari Sumatra Barat. Cerita rakyat tersebut mengandung pesan moral agar seorang anak tidak durhaka kepada orang tuanya. 

Pelajaran nilai moral dalam cerita rakyat inilah yang seharusnya kita ambil pelajarannya, dan kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi di zaman modern ini, masih kita temui anak-anak muda yang durhaka kepada orang tuanya sendiri. Berbeda dengan zaman dahulu yang dimana seorang anak lebih taat, dan selalu berbuat baik kepada orang tuanya. 

Semakin kita banyak membaca cerita rakyat, maka semakin banyak pula pelajaran yang dapat kita ambil. Sehingga cerita tersebut mampu membentuk kita menjadi kepribadian yang baik, dan bermoral akhlakul karimah. 

Jika kita memahami nilai penting bahwa membaca cerita rakyat mampu memberikan bekal ilmu akhlak yang baik, maka hal tersebut dapat menjadi sebuah dorongan untuk kita agar lebih semangat dalam membaca cerita rakyat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun