Akulah merpati yang sedang patah sayap
tersangkut jerat di kawasan berasap
Telingaku berdarah, tuli, terpukul guntur hujan
Tugas migrasi menuntutku terbang jauh
Namun mengucurnya darah memaksaku
'tuk berteduh di pojok kota kumuh
dingin, sepi, sendiri ... sembari meluruskan sayap
dan menyumbat pendarahan yang mengotori bulu putihku
bau amis darah bercampur amis kumuhnya kota
merangsek masuk ke dalam hidung
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!