Indonesia merupakan negara yang berada di dalam wilayah asia tenggara. Dengan mempunyai wilayah yang sangat luas tersebar dalam beberapa kepulauan dari yang paling ujung barat di aceh sabang sampai ke yang dari paling timur Merauke  . Indonesia dengan wilayah yang cukup luas ini menyimpan banyak sumber daya alam dan sumber daya manusia di dalam nya. Yang menjadikan wilayah ini menjadi kaya dan berpotensi dalam berbagai sektor baik itu perekonomian, politik, Pendidikan, teknologi, sosial, dan kebudayaan. dalam hal ini dengan banyaknya potensi yang dimiliki berbagai sektor, dapat berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup para penduduknya di negaranya. Secara umum penduduk merupakan sekelompok atau orang yang menetap tinggal di dalam suatu wilayah dan waktu tertentu.Â
Di Indonesia yang luas ini dalam menhitung jumlah penduduk yang ada di dalam nya menggunakan metode yang banyak diantaranya dengan menggunakan cara sensus, lalu metode statistic dan ada juga yang dengan pengamatan secara langsung. Beberapa poin yang diperhatikan dalam metode penghitungan penduduk ini ada beberapa yaitu pengelompokan dengan usia, agama, jenis kelamin, pekerjaan dan lain sebagainya. Mengapa pengumpulan dan pengelompokan data ini dilakukan di dalam suatu wilayah kenegaraan, karena dengan data yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai acuan pemerintah atau pemangku jabatan untuk membuat dan merancang suatu kebijakan – kebijakan yang akan dijalankan di suatu wilayah tertentu.Â
Dengan kebijakan – kebijakan yang akan dan telah dibuat proses penyenggaraan dan pembagunan negera bisa berjalan sesuai kebutuhan apa yang di dapat dari data yang didapatkan untuk keberlangsungan beragam sektor didalamnya termasuk dalam bidang Pendidikan, Kesehatan, kebutuhan sosial dan infrastruktur lainnya. Indonesia yang menjadi negara dengan peringkat 4 dengan penduduk terbanyak di dunia, sebagai negara yang besar banyak pula memiliki masalah di dalamnya seperti masih adanya kemiskinan, kejahatan, kemacetan, eksploitasi sumber daya alam dan lain sebagainya. Dengan peringkat penduduk terbanyak hal tersebut menjadikan Indonesia memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi disebagain kota – kota besar nya.
Kepadatan penduduk yang terjadi di wilayah Indonesia ini memiliki beragam dampak yang dimiliki mulai dari yang banyak memberi manfaat positif atau pun banyak memberikan dampak yang negatif. Dalam hal yang menjadi kelebihannya adalah Ketika seuatu negara atau wilayah memiliki tingkat penduduk yang cukup tinggi mereka memiliki banyak pilihan dalam menggunakan sumber daya manusianya dan memiliki regenerasi sumber daya manusia yang jangka Panjang. Lalu dengan penduduk yang banyak ini bisa memberikan banyak inovasi – inovasi yang baru dan terus berkembang sesuai dengan zamannya, berkembang nya sisi kreativitas yang terjadi di berbagai kalangan para penduduknya.
tidak hanya berpengaruh kepada tingkat keberagaman sumber daya manusia yang dimiliki. Namun dampak negatif yang dirasakan juga banyak. Di Indonesia yang luas ini beberapa kota besar pada umumnya memiliki tingkat jumlah penduduk yang padat. Beragam permasalahan yang ada pun terjadi disana terus berkembang mengikuti arus gblobalisasi dan percepatan jumlah penduduk. Salah satunya di di ibukota provinsi jawa barat yaitu kota bandung. Bandung merupakan salah satu kota yang menjadi pusat kepadatan penduduk di wilayah provinsi jawa barat. Karena kota bandung juga merupakan ibu kota dari provinsi yang menjadi pusat pemerintahan wilayah dan pusat per - ekomonian sehingga masyarakat ber bondong - bondong datang untuk mencari peruntungan dan mengadu Nasib di wilayah ini. dengan kedatangan para penduduk luar bandung ditambah dengan penduduk asli bandung yang sudah padat juga, melahirkan sekelumit masalah yang menjadi akar kemerosotan di wilayah kota bandung ini. masalah ini juga merupakan hal yang sulit dibendung lantaran belum terbentuknya karakter dasar kedisiplinan dan rasa memiliki yang tertanam di Sebagian besar warga nya. Selain itu masih banyak nya terjadi penyelewengan dana yang dilakukan oleh oknum aparat pemerintahan yang tidak bertanggung jawab, yang seharusnya dana dapat dialokasikan dengan maksimal untuk kemajuan pembangunan namun malah disalah gunakan untuk kepentingan kepentingan golongan tertentu. Dengan kepadatan ini juga lahan – lahan yang tersedia di kota bandung menjadi semakin sempit dan semakin mahal. Hal itu memberikan dampak terhadap lambatnya juga sektor pembangunan yang seharusnya bisa menjadi salah satu prioritas, harus segera cepat ditangani. Beragam dinamika permasalah itu menjadi acuan penyelesaian untuk mendorong kemajuan, kebahagiaan warga juga para turis dan  keberlangsungan pembangunan wilayah kota bandung ini.
Salah satu dari serangkaian masalah yang terjadi yaitu Keselamatan dan kenyamanan masayarakat Ketika menyebrang jalan di Indonesia masih tergolong kedalam kondisi rendah. Karena minimnya prasarana dan sarana penunjang keselamatan warganya yang tidak lengkap. Sering kali kecelakaan terjadi akibat orang menyebrang langsung di jalan raya baik itu yang padat maupun traffic yang biasa saja. Kelalaian orang yang tidak bisa di kontrol dan faktor – faktor lainnya menyebabkan ini menjadi sebuah masalah yang serius untuk ditemukan segera solusinya. Dengan salah satunya mencoba memperbanyak jembatan penyebrangan orang dan menjadikannya tempat yang aman, nyaman, dan efisien.
Jembatan penyebrangan orang atau masyarakat umum yang sering menyebutnya dengan singkatan ( JPO ). Jembatan penyebrangan orang ( JPO ) ini menjadi salah satu solusi dibalik kesemrautan masalah yang terjadi di wilayah kota bandung. Dimana pada fungsi utamanya Jembatan penyebrangan orang ini adalah sebuah fasilitas jembatan yang dirancang secara struktur bagunan untuk mewadahi para pejalan kaki atau para pesepeda yang ingin menyebrang ke suatu lokasi tertentu, yang dibawahnya terdapat jalan raya yang , rel kereta api, sungai, dan berbagai macam kondisi lainnya. Selain itu jembatan penyebrangan orang ini dapat memberikan rasa keamanan Ketika menyebrang suatu jalan yang memiliki lalu lintas padat. Secara umum dalam struktur pembangunan jembatan penyebrangan orang ( JPO ) ini di bangun dengan beberapa poin penunjang diantaranya ada tangga atau pun tangga berjalan elektrik eskalator, lalu ada atap yang melindungi dari hujan dan cuaca panas, trotoar atau jalan yang cukup lebar untuk memadai pejalan kaki dan sepedah yang ingin melintas, lalu dipinggir nya diberi separator – separator atau pembatas agar keselamatan tetap bisa terjaga, juga pejalan kaki yang ingin menyebrang tidak mengganggu lalu lintas yang ada di bawah jembatan ini. Namun dalam realitas yang terjadi di lapangan khususnya dalam wilayah bandung kota, Jembatan penyebrangan orang ( JPO ) yang terpasang atau terbangun di ruas – ruas jalan yang cukup padat akan lalu lintas kendaraan baik itu roda dua, roda empat dan jalur kereta masih terbilang cukup minim dan sangat jarang.Â
Terlebih dan spesifik masalah ini masih banyak ditemui di sepanjang jalan nasional soekarno hatta bandung yang notabennya menjadi salah satu pusat perkantoran yang cukup ramai di daerah bandung kota dan menjadi salah satu pusat yang memiliki tingkat lalu lintas kendaraan yang cukup tinggi. Â
Secara visualnya jalan nasional soekarno hatta bandung ini memiliki jalur cepat dan jalur lambat dengan di kedua arahnya. Intensitas kecepatan kendaraan yang menggunakan jalur cepat cukup kencang dengan berbagai jenis kendaraan khusus roda empat. Truck, dan bus. Di lajr lambat biasanya lebih banyak dipakai oleh kendaraan dengan roda dua seperti motor, sepeda, dan juga para angkutan -angkutan kota memakai jalur lambat.
Hal – hal yang sudah disebutkan diatas tadi memiliki lalu lalang lalu lalang kendaraan yang cukup padat, terlebih di jam masuk kantor dan jam pulang kantor. Dengan demikian proses hilir mudik kendaraan yang memakai jalan soekarno hatta ini menjadi sebuah hambatan yang cukup berarti bagi para pejalan kaki yang ingin menyebrang jalan di jalan soekarno hatta ini jika menyebrang nya secara langsung berpapasan dibawah dengan para pengendara yang melintas.Â
Selain dapat menjadi ancaman keselamatan pejalan kaki yang ingin menyebrang secara langsung dan meningkatkan resiko kecelakaan yang terjadi, jika tidak ada jalur atau bangunan khusus untuk menyebrang dapat menghambat kendaraan yang lewat sehingga terjadi penumpukan dan kemacetan sementara.Â