Mohon tunggu...
Muhammad Faqih Siddiq
Muhammad Faqih Siddiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Mahasiswa HI

Selanjutnya

Tutup

Politik

Diplomasi Keamanan Indonesia

30 Maret 2023   14:36 Diperbarui: 30 Maret 2023   20:41 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diplomasi keamanan Indonesia adalah suatu upaya untuk mempromosikan dan menjaga keamanan nasional Indonesia dengan bekerja sama dengan negara-negara lain dalam mengatasi masalah keamanan global. Diplomasi keamanan Indonesia mencakup berbagai bidang, seperti perlucutan senjata, penanggulangan terorisme, penyebaran senjata nuklir, perdagangan manusia, serta kejahatan transnasional lainnya.

Dalam konteks regional, Indonesia berperan aktif dalam menjaga stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Melalui ASEAN, Indonesia bersama negara-negara tetangga bekerja sama dalam mengatasi isu-isu keamanan seperti konflik maritim, ancaman terorisme, dan masalah keamanan lainnya. Indonesia juga aktif dalam menjaga keseimbangan keamanan di kawasan Asia-Pasifik melalui partisipasinya dalam berbagai forum regional seperti APEC, ARF, dan ADMM-Plus.

Dalam konteks global, Indonesia terus bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mengatasi masalah keamanan global seperti penyebaran senjata nuklir, terorisme, dan perdagangan manusia. Indonesia juga terlibat dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB di berbagai negara seperti Sudan, Lebanon, dan Kongo. Indonesia merupakan pengirim pasukan terbesar ke Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

Di dalam diplomasi keamanan, Indonesia juga memiliki peran yang aktif dalam berbagai forum internasional seperti G-20 dan Non-Aligned Movement (NAM). Indonesia juga aktif dalam upaya penyelesaian konflik internasional, salah satunya adalah penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel.

Secara keseluruhan, diplomasi keamanan Indonesia sangat penting dalam menjaga stabilitas nasional, regional, dan internasional. Indonesia terus bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mengatasi masalah keamanan global dan mempromosikan perdamaian dunia. Melalui diplomasi keamanan yang efektif, 

Indonesia dapat meningkatkan keamanan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia dan dunia secara keseluruhan.

Salah satu contoh kasus yang dapat dijadikan sebagai ilustrasi dari diplomasi keamanan Indonesia adalah peran aktif Indonesia dalam penanganan masalah kemanusiaan Rohingya di Myanmar. Sejak 2017, lebih dari 700.000 orang Rohingya telah melarikan diri dari kekerasan yang dilakukan oleh militer Myanmar dan mencari suaka di Bangladesh. Indonesia mengambil tindakan cepat dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke kamp pengungsian dan memfasilitasi dialog dengan pemerintah Myanmar. Hal ini juga tidak terlepas dari isu genosida berbasis agama yang menarik perhatian masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbanyak di Asia Tenggara bahkan dunia merasa terpanggil dengan adanya isu genosida tersebut.

Indonesia juga bekerja sama dengan membuka dialog terhadap negara-negara ASEAN untuk mengatasi masalah Rohingya. Pada September 2017, Indonesia dan Malaysia menawarkan bantuan kemanusiaan dan Indonesia memimpin misi diplomatik ASEAN ke Myanmar untuk membicarakan cara-cara mengakhiri kekerasan dan menyelesaikan krisis kemanusiaan Rohingya. Diplomasi keamanan Indonesia dalam hal ini memberikan dampak positif terhadap stabilitas regional, khususnya dalam menangani isu kemanusiaan.

Diplomasi keamanan Indonesia juga menunjukkan peran pentingnya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Indonesia terlibat aktif dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB di berbagai negara seperti Sudan, Lebanon, dan Kongo. Indonesia juga merupakan pengirim pasukan terbesar ke Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL). Peran Indonesia di UNIFIL adalah sebagai pasukan penjaga perdamaian dengan tugas utama memantau gencatan senjata antara Israel dan Lebanon, serta membantu dalam pemulihan perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut. 

Selain itu, pasukan Indonesia juga turut membantu dalam membangun hubungan baik dengan masyarakat lokal dan membantu dalam kegiatan kemanusiaan di wilayah tersebut. Indonesia juga telah menyumbangkan personel dan sumber daya untuk membantu UNIFIL mencapai tujuannya. Sampai saat ini, Indonesia telah mengirimkan lebih dari 1.000 personel untuk bergabung dengan misi tersebut.

Peran aktif Indonesia dalam penanganan masalah kemanusiaan Rohingya di Myanmar dam di Lebanon memberikan beberapa manfaat terhadap diplomasi keamanan Indonesia. Berikut beberapa manfaat tersebut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun