Transformasi Budaya dan Struktur Sosial: Bagaimana Institusi Sosial Mempertahankan Kultur Sosial
Â
Menurut saya Transformasi budaya merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan manusia ataupun masyarakat untuk mempertahankan kebudayaan nya, dimana kebudayaan tersebut diubah sesuai perkembangan zaman oleh masyarakat nya atau yang biasa kita sebut adaptasi budaya, yang mana tujuan tranformasi budaya ini adalah agar budaya itu sendiri dapat bertahan dari perubahan dunia. Menurut Nurgiyantoro (2010:18), dimana dia mendefinisikan transformasi sebagai perubahan terhadap suatu hal atau keadaan. Jika yang berubah adalah budaya, maka budaya itulah yang mengalami perubahan. Transformasi budaya ini dapat terjadi melalui proses adaptasi, di mana masyarakat mengubah kebudayaannya sesuai dengan perkembangan zaman.(Bangkit Setia Mahanani 2013).Â
Struktur sosial, Menurut Saya struktur sosial ini merupakan sebuah konsep yang penting karena struktur sosial ini mengatur tingkatan yang ada di masyarakat atau yang biasa dikenal dengan sebutan status sosial. Struktur sosial juga merupakan sebuah tatanan berkelanjutan bagi orang-orang yang dikendalikan oleh institusi berupa norma atau pola tingkah laku sosial yang mapan. Radcliffe Brown (1979) menegaskan bahwa struktur sosial itu adalah institusi nyata yang kelihatan dalam kehidupan yang mengatur dan mempengaruhi bentuk-bentuk hubungan sosial. Dengan demikian, struktur sosial memainkan peran penting dalam mempertahankan kebudayaan dan memastikan bahwa nilai-nilai budaya dapat diwariskan kepada generasi mendatang. (Simanjuntak 2006)
Budaya sosial dan struktur sosial merupakan sebuah komponen penting yang sudah seharusnya berada di dalam kehidupan manusi. Budaya sosial ini sendiri sudah mencakup nilai, norma, dan prinsip yang dimiliki oleh sebuah kelompok yang berada dimasyarakat. (Salviana 2014). Struktur sosial juga memainkan peran penting untuk terus menjaga budaya sosial dengan dengan cara mengatur bagaimana manusia didalam sebua kelompok itu berinteraksi dan mengorganisasikan diri mereka dalam masyarakat. Budaya sosial merupakan hasil dari interaksi antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Nilai, norma, dan prinsip yang terkandung dalam budaya sosial membantu membentuk perilaku individu dan kelompok, serta mempengaruhi bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain.Â
Budaya sosial juga dapat berubah seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan lingkungan. (Syamaun 2019). Struktur sosial merupakan tatanan yang mengatur hubungan antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Struktur sosial menentukan status sosial individu dan kelompok, serta menentukan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain. Struktur sosial juga dapat mempengaruhi pembagian sumber daya dan kekuasaan dalam masyarakat. (Dr. Benjamin, Drs. Susetyo, and Dra. Handi Mulyaningsih 2020). Oleh Karena itulah, budaya sosial dan struktur sosial ini memiliki keterkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Dimana budaya sosial membantu membentuk struktur sosial, sedangkan struktur sosial mempengaruhi cara budaya sosial diwariskan dan dipertahankan.
Kemudian bagaimana institusi sosial ini mempertahankan kultur sosial yang ada didalam masyarakat ? Sebelum saya membahasnya kita harus mengetahui dulu apa itu institusi sosial dan kultur sosial. Institusi Sosial merupakan bagian reproduksi budaya, di dalamnya bersemai pengetahuan, norma, perilaku yang dapat memfasilitasi berbagai tindakan bersama di masyarakat. (SAKINA and Dr. Hempri Suyatna 2015). Institusi Sosial atau Lembaga Sosial ini merupakan sebuah kompleks atau sistem mengenai peraturan-peraturan dan adat-istiadat yang mana dalam hal ini bertujuan untuk mempertahankan semua hal yang berkaitan dengan nilai-nilai yang dianggap penting. Kultur Sosial merupakan istilah yang muncul setelah terbentuknya hubungan antara manusia dengan budaya yang ada di sekitarnya. Menurut Edward B. Taylor (1832-1917) kultur adalah keseluruhan yang kompleks termasuk di dalamnya pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat dan segala kemampuan dan kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai seorang anggota masyarakat.(Sumarto 2019)