Mohon tunggu...
Muhammad Fajri
Muhammad Fajri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Student of Islamic Philosophy

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Setiap Revolusi Memiliki Dua Wajah

31 Juli 2022   09:07 Diperbarui: 31 Juli 2022   09:10 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Misi Husain bin Ali adalah bukan untuk membuat orang menangisinya semata, melainkan mengingatkan karakter atau jati diri dari seorang manusia itu apa dan bagaimana. Bagaimana dia menang dalam kematian, dia menang di dunia dan akhirat. Kematiannya bukan sekedar mati tanpa nilai, kematiannya telah menyalakan dan menyadarkan hati-hati manusia yang hidup. Kematiannya bisa menggulingkan dan membuka kedok busuk daripada pemimpin pada saat itu, kematian dia membawa pesan dan berita ke seluruh penjuru ruang dan waktu. Dia berdiri dengan tegak di jalan kebenaran, sekalipun kematian resikonya.

Revolusinya mengorbankan segala sesuatu yang dia miliki, keluarga, uang, tenanga, dll. Pesan yang dia sampaikan bahwa kebenaran bukanlah sesuatu yang bisa ditawar, karena pada zaman itu masyarakat memiliki pegangan atau pijakan terhadap agama, karena sistem kepemimpinan masih berbentuk khilafah dan segala sesuatu urusan masyarakat dipegang oleh khalifah. Mau tidak mau pasti ada sangkut pautnya dengan agama, karena semuanya berpijak pada sistem kepemimpinan khilafah yang nota benenya adalah sebuah sistem kepemimpinan agama, maka pemimpin itu menggunakan agama demi kepentingannya sendiri. Merubah banyak narasi dan tradisi dari nabi yang menguntungkan dia.

Jadi kita memandang sebuah revolusi agung jangan hanya memandang dengan satu point of view, karena yang seperti Ali Syariati katakan setiap revolusi memiliki dua wajah yaitu darah dan pesan. Kita juga jangan mencabut atau menghilangkan nilai pengorbanan dari revolusi agung ini, jangan kita lupakan demi pesan-pesan itu terwujudkan banyak pengorbanan yang harus disiapkan. Nyawa, harta, waktu, jabatan, semuanya menjadi murah demi kebenaran dan kebaikan.

Kehormatan yang dimiliki oleh Husain bin Ali adalah sesuatu yang tidak ada harganya, dimana dia sering diberi tawaran oleh rezim tersebut untuk memiliki kehidupan yang tenang dengan membai'at pemimpin yang jauh dari kata pemimpin itu sendiri. Namun slogan yang dimiliki dalam peristiwa agung ini adalah "Pantang Hina!". Dia membawa semua kehormatannya untuk menolak tawaran yang kotor ini, dia membawa kehormatannya untuk meneguk cawan kesyahdahan demi keberlansungan atau kontinuitas dari ajaran suci Baginda Rasulullah s.a.w.

Memandang revolusi itu harus secara holistic, agar revolusi yang terjadi pada masa lampau tidak hanya berhenti di situ saja. Ada pesan-pesan yang dibawa dan harus secara konsisten diterapkan dan dipegang misi-misi tersebut agar pengorbanan dari pada revolusioner tidak tersia-siakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun