Gentar mengais luasnya paradigma di hujan sendu
Daun daun lebar mengayunkan lagu berderu suara
Rantai waktu tergariskan dengan alunan melodi hampa
Serangkaian kata kata memenuhi ruang dan waktu
Lautan kesedihan hanya perlambang dengan tangisan alam
Rendah tinggi gunung gunung bertebaran di kala panas
Meleburkan duniawi dalam satu kertas tercetak tinta biru
Selembar terkoyak dengan hembusan angin badai
Menulis dengan air hanya terkekang lengan waktu
Gemercik air hujan membawa kenangan kenangan
Tersimpan didalam memori memori sang waktu
Abstrak terbayang di langit langit yang merindu
Suara lonceng lonceng gemuruh tak menggelegar
Liontin ini perlambang pergantian hujan dan malam
Dikalungkan dengan daun daun yang tumbuh dari tunasnya
Menyerbak wangi bunga mawar dengan embun hujan
Tatkala air hujan jatuh dengan senyumnya membawa harapan
Kenangan, liontin ini bersinar dengan kenangan
Hanya berlian, emas, tapi liontin kenangan ini bermakna
Hanya satu liontin ini di musim musim hujan
Oleh : Muhammad Fajar Setiawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!