Rannya Agustyra Kristiono, CEO dari ISA Lombok FC, mendampingi timnya secara langsung di Barcelona Football Festival, menyaksikan kemenangan mereka sebagai juara Grup B.
Selama pertandingan fase Grup B Muhammad Akhadi Satriaji, penyerang ISA Lombok FC menjadi top scorer dari Grup B dengan total 6 gol dalam tiga pertandingan.
CEO dari ISA Lombok FC, Rannya Agustyra Kristiono menjelaskan bahwa dengan keadaan cuaca yang mendukung, timnya dapat menunjukkan self-confidence yang baik, sehingga mereka dapat menyelesaikan pertandingan dengan semangat.
"Saya bangga para pemain mampu menjaga kestabilan emosi dan mentalnya di saat kritis. Ini patut dijadikan contoh bagi para pemain ISA Lombok FC semuanya, dan saya berharap pengalaman berharga ini bisa dipetik untuk menjalani pertandingan-pertandingan di masa depan," ujar Rannya.
Rannya yang saat ini sedang menyelesaikan pendidikannya di Brunell University di London, Inggris, juga membagikan performa dua pemain Lombok yang tergabung dalam ISA Lombok FC. Rannya menjelaskan, Galang Sultan dan Januar Affandy tetap tampil apik. Hanya saja Januar sempat merasa tidak fit di pertandingan terakhir, jadi dia diistirahatkan untuk bermain lagi di pertandingan berikutnya.
Menurut Rannya, kemenangan besar ISA Lombok FC sebagian besar karena etos kerja mereka di lapangan. Rannya menjelaskan, para pemain tim lawan sempat beberapa kali frustasi karena dikalahkan secara tak terduga oleh tim ISA Lombok FC.
Alhasil, mereka melakukan pelanggaran kasar, di mana salah satunya melukai lutut Muhamad Ridho La Ananila dari ISA Lombok FC sehingga tidak bisa menghambatnya untuk ikut bertanding melawan US Gouvieux.
Pengalaman Selama di Barcelona
Rannya juga membagikan kejadian lucu selama pemusatan latihan di Barcelona ini.
"Banyak kejadian yang mengesankan selama mengikuti kompetisi di Barcelona, di mana pada hari pertama tiba di Barcelona, sebelum masuk hotel, kami tinggal di AirBnB dan saya bersama Serena harus masak buat seluruh tim, yang jumlahnya 25 orang" ujarnya bersemangat.
Sementara itu, Serena C. Francis, asisten manajer tim ISA Lombok FC, menjelaskan bahwa tim lawan secara fisik jauh lebih besar dan lebih tinggi. Terkadang mereka menggunakannya untuk pelanggaran kepada tim ISA Lombok FC.
"Tetapi pandangan saya, para pemain tetap bermain dengan fair dan penuh respect. Karena kita membawa nama Indonesia juga, jadi kita patut memberi contoh yang baik ke tim-tim lainnya," ucapnya.
Serena juga membagikan beberapa upaya sederhana yang dilakukan tim untuk membantu membangun kekompakan di kamp pelatihan ISA Soccer Academy.
Kekompakan ini sangat penting karena waktu persiapan yang singkat sebelum berangkat ke Barcelona. Karena para pemainnya berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
"Kiat sederhananya, salah satunya adalah, saat senggang habis latihan pertandingan. Saya ajak kedua-puluh pemain duduk di depan TV dan menyanyikan bersama sama lagu dari Youtube," katanya.
"Ini bisa membuat pemain bisa guyub satu sama lain. Hasilnya, mereka kompak bermain, dan tidak saling menyalahkan satu sama lain. Sekarang kita lolos ke babak semifinal dan selangkah lagi kita bisa pulang membawa piala," lanjutnya.
Sementara itu, Pelatih Kepala ISA Lombok FC Zuchli Imran Putra berharap lawan bisa bermain fair play untuk para pemainnya. Sehingga babak semifinal dapat berjalan lancar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H