Mohon tunggu...
Muhammad Faizullah Pasha
Muhammad Faizullah Pasha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Mesin

Mahasiswa Teknik Mesin dan Industri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Ramah Lingkungan dan Terobosan Medis: Pemanfaatan Limbah Udang untuk Pengembangan Film Lapisan Implan Tulang Berbasin Kitosan

9 November 2024   14:15 Diperbarui: 9 November 2024   14:27 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia menciptakan inovasi berkelanjutan dengan mengubah limbah kulit udang tambak menjadi kitosan berkualitas tinggi yang berguna di berbagai sektor industri. Melalui pendekatan efisien dan ramah lingkungan, kitosan yang dihasilkan memiliki kemurnian dan kekuatan unggul, menjadikannya pilihan ideal dalam bidang kesehatan, pengemasan makanan, dan pengolahan air.

Penelitian ini dipimpin oleh Prof. Dr. Andoko, S.T., M.T. dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (UM), dan difokuskan pada pengembangan material film pelapis implan tulang berbasis paduan titanium (Ti-6Al-4V) yang dikombinasikan dengan nanochitosan dari limbah kulit udang dan Multi-Walled Carbon Nanotube (MWCNT). Inovasi ini tidak hanya meningkatkan biokompatibilitas tetapi juga ketahanan korosi pada implan tulang, sehingga memperpanjang usia pakai dan meningkatkan keamanan penggunaan implan medis.

Proses sintesis kitosan melibatkan tahapan demineralisasi, deproteinasi, dan deasetilasi pada nanochitosan agar lebih efisien dalam penggunaan bahan dan energi, yang dioptimalkan melalui pendekatan Response Surface Methodology (RSM). Dengan inovasi ini, nanochitosan dari limbah udang tambak dapat dihasilkan secara lebih ramah lingkungan dan memberikan manfaat luas dalam dunia medis.

Lapisan nanochitosan yang diaplikasikan dalam film pelapis implan menunjukkan biokompatibilitas yang sangat baik, mengurangi risiko peradangan atau reaksi tubuh terhadap implan. Para mahasiswa yang terlibat dalam proyek penelitian ini juga mendapatkan kesempatan berharga untuk berkontribusi dalam riset yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Temuan ini telah didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk memastikan perlindungan dan penerapan teknologi ini secara berkelanjutan. Dengan adanya inovasi ini, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin dalam produksi kitosan ramah lingkungan dan pengembangan teknologi medis yang inovatif, memperkuat posisi industri dalam negeri di kancah internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun