Dalam kamus filsuf tidak ada kemunafikan pemikiran. Kelima, keutamaan akhlaq, seseorang yang ingin mendalami filsafat harus benar benar meniatkan dirinya untuk fokus hanya pada pengetahuan dan kebaikan kepada sesama.
- Antara filsafat dan syariat
Ibnu Rusyd juga menyikapi filsafat dan syariat. Menurut ibnu rusyd sebenarnya sama sama mencari sebuah kebenaran secara bersama sama yang tunggal.Â
Ada kebenaran tunggal yang termanifestasi beragam. Saat usahanya menggabungkan kedua hal ini Ibnu Rusyd banyak mengalami diskriminasi oleh umat islam sendiri bahkan sampai dianggap kafir karena mempelajari filsafat. Karena saat itu filsafat masih belum banyak di terima oleh masyarakat muslim pada umumnya mulai dari zaman al kindi sampai ke zamannya Ibnu Rusyd.Â
Kemudian Ibnu Rusyd juga mengatakan jangan takut untuk berfilsafat, karena puncak dari filsafat juga sama dengan syariat yaitu bertemu tuhan. Dasar filsafat itu berfikir segala hal baik tentang manusia, alam, kehidupan, kenyataan dll. Sama dengan syariat yang berfikir tentang sholat, zakat, puasa, haji.Â
Menurut Ibnu Rusyd semua itu akan menuju kebenaran yang tunggal yaitu tuhan. Jalur yang ditempuh Filsafat menjelaskan semua manifestasi dari kenyataan ini dengan akal rasio dengan mengenali alam, manusia, hakikat kehidupan yang sebenarnya bermuara pada kebenaran yang tunggal yaitu Allah SWT. Karena itu mana yang lebih penting anatara syariat dan filsafat maka menurut Ibnu Rusyd adalah seperti dud saudara yang tak mungkin dipisahkan keduanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H