Mohon tunggu...
Muhammad Faisol Fadli
Muhammad Faisol Fadli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas muhammadiyah surabaya, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, prodi pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia.

Hobi saya membaca, saya sering mengajak teman saya untuk berdiskusi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Munculnya Ular Cobra di Desa Bragung

19 Januari 2023   01:00 Diperbarui: 19 Januari 2023   00:57 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Munculnya ular cobra di dekat sungai

Di Desa bragung

Kemunculan ular cobra di desa bragung mengagetkan dua pemuda yang baru saja pulang dari pasar malam. Disaat mereka berdua sudah hampir sampai ke rumahnya, di jalan dekat sungai mereka melihat ular cobra yang memiliki panjang sekitar 2 meter dan berat badan smencapai 10 kg melintasi jalan pada tanggal 10/1/2023.

Seketika mereka berdua turun dari motornya dan mencari kayu untuk memukul ular tersebut karena jika dibiarkan bisa membahayakan orang lain. Pada saat itu disana sedang tidak ada siapa" dan hanya mereka berdua. Salah satu dari mereka menemukan kayu dan segera memukul ular cobra itu, namun pukulan itu tidak mempan untuk ular sebesar itu. Ular cobra itu berusaha melawan, untungnya mereka berdua memakai celana dan sepatu sehingga ular tersebut tidak bisa melukainya.

dokpri
dokpri

Ular cobra itu ditangkap oleh dua pemuda itu dan dibawa ke kerumunan orang yang sedang latihan tarik tambang. Mereka semua terkejut bagaimana dua pemuda itu bisa menangkap ular sebesar itu, mereka segera mengikat kepala ularnya agar tidak bisa melukai warga di sekitar. Karena kepalanya sudah diikat ular tersebut dibuat mainan seakan ular itu tidak berbisa.

Karena bingun ular cobra itu mau diapakan akhirnya mereka membunuh ulang itu dengan cara memukul dan melempari batu tepat di kepalanya, berulang kali mereka memukuli dan melempari kepalanya dengan batu namun ular itu tidak mati", sampai akhirnya kepala ular cobra itu hancur kemudian mati. Mereka segera membuang ular itu ke dalam kekayuan karena jika di buang ke sungai atau sawah khawatir tulangnya mengenai orang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun